Daftar Isi:
  • Pendahuluan : Gangguan kesehatan akibat masalah gizi antara lain : gizi kurang, dan gizi lebih/obesitas. Obesitas juga merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan adanya penumpukan lemak tubuh yang melebihi batas normalnya. Berdasarkan survei pendahuluan di SMP Budi Mulia Dua Yogyakarta pada bulan November 2011 yang dilakukan pada siswa kelas I, II, dan III berjumlah 191 siswa didapatkan bahwa prevalensi obesitas pada remaja cukup tinggi yaitu sebesar 12,56%. Prevalensi konsumsi soft drink dari 65 siswa yang diwawancara didapatkan prevalensi siswa yang mengkonsumsi soft drink sebesar 24,61%. Prevalensi obesitas ini lebih tinggi apabila dibandingkan dengan survei penelitian remaja di Yogyakarta pada tahun 2004 yaitu sebesar 7,8%. Soft drink bertanggung jawab terhadap kelebihan asupan energi yang dapat menyebabkan obesitas Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan soft drink dan konsumsi soft drink dengan kejadian obesitas pada remaja di SMP Budi Mulia Dua Yogyakarta. Metode Penelitian: Jenis penelitian observasional dengan pendekatan Crossectional. Pengambilan sampel dengan cara proportional sampling didapat sampel penelitian 79 responden dengan memperhatikan kriteria inklusi dan ekslusi sampel. Pengambilan data pengetahuan soft drink menggunakan kuesioner sedangkan data konsumsi soft drink menggunakan Foof Frekuensi Questioner. Uji statistic yang digunakan adalah Chi-Square Test. Hasil: Hasil penelitian menujukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan soft drink baik (55,7%). Sebagian besar responden memiliki kategori konsumsi soft drink sering (62%). Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan soft drink dan konsumsi soft drink dengan kejadian obesitas (p=0.002 dan p=0,024) Kesimpulan: Ada hubungan antara pengetahuan soft drink dan konsumsi soft drink dengan kejadian obesitas.