Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap harga saham pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2010. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan digunakan sebagai masukan untuk menilai harga saham dan pengambilan keputusan kebijakan sehubungan dengan portofolio investasi di pasar modal dengan mempertimbangkan faktor profitabilitas untuk memprediksi harga saham. Penelitian ini menurut analisis datanya termasuk penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menganalisis data yang berbentuk angka. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda dengan uji t, uji F dan koefisien determinasi. Populasi dalam penelitian ini adalah industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode Purposive Sampling yaitu sampel dimana elemen-elemen yang dimasukkan dalam sampel dilakukan dengan sengaja, dengan alasan bahwa sampel tersebut memenuhi kriteria tertentu dan representative atau mewakili populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitiaan ini adalah beberapa perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008-2010. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena adanya pengembalian yang tidak sebanding antara investasi dengan keuntungan, sehingga menjadikan investor mengalami kerugian yang akibatnya menurunkan minat investor dalam berinvestasi, sehingga hal itu akan berdampak terhadap menurunnya harga saham. ROE berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat keuntungan perusahaan yang diperoleh dari modal saham akan semakin meningkatkan harga saham. NPM tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia. Hal ini dimungkinkan laba operasional yang diperoleh perusahaan bukanlah laba yang bersih, sehingga tidak memberikan keuntungan bagi investor yang berakibat pada menurunnya harga saham.