Realisasi Tuturan Dalam Wacana Pembuka Proses Belajar Mmengajar Di Kalangan Guru Bahasa Indonesia Yang Berlatar Belakang Budaya Jawa
Main Author: | Andriyani, Yuanita Wahyu |
---|---|
Format: | Karya Ilmiah NonPeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.ums.ac.id/22861/1/03._HALAMAN_DEPAN_.pdf http://eprints.ums.ac.id/22861/2/04._BAB_I.pdf http://eprints.ums.ac.id/22861/3/05._BAB_II.pdf http://eprints.ums.ac.id/22861/4/06._BAB_III.pdf http://eprints.ums.ac.id/22861/5/07._BAB_IV.pdf http://eprints.ums.ac.id/22861/6/08._BAB_V.pdf http://eprints.ums.ac.id/22861/7/09._DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://eprints.ums.ac.id/22861/8/10._LAMPIRAN.pdf http://eprints.ums.ac.id/22861/9/02._NASKAH_PUBLIKASI_.pdf http://eprints.ums.ac.id/22861/ |
Daftar Isi:
- Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan realisasi bentuk tuturan dalam wacana pembuka proses belajar-mengajar di kalangan guru bahasa Indonesia yang berlatar belakang budaya Jawa. (2) Mengetahui strategi tuturan dalam wacana pembuka proses belajar-mengajar di kalangan guru bahasa Indonesia yang berlatar belakang budaya Jawa. Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dan analisis datanya termasuk penelitian kualitatif. Strategi penelitian yang digunakan adalah analisis isi (content analysis). Sumber data diperoleh dari guru bahasa Indonesia yang berupa rekaman. Data dikumpulkan dengan metode simak, rekam, dan catat. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik simak bebas libat cakap dan teknik observasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Bentuk tuturan dalam wacana pembuka proses belajar-mengajar yang dilakukan oleh guru bahasa Indonesia: (a) Tindak tutur asertif, tindak tutur ini bertujuan mengikat penuturnya kepada kebenaran atas apa yang dikatakannya yaitu menegaskan dan menunjukkan, ditemukan 2 tuturan. (b) Tindak tutur direktif, tindak tutur ini bertujuan agar pendengar melakukan tindakan yang disebutkan oleh penutur yaitu menyuruh dan menuntut, ditemukan 6 tuturan. (c) Tindak tutur ekspresif, tindak tutur ini bertujuan agar ujaran penutur dijadikan sebagai evaluasi mitra tutur yaitu mengeluh, ditemukan 1 tuturan. (d) Tindak tutur komisif, tindak tutur ini bertujuan mengikat penuturnya untuk melaksanakan ujarannya yaitu bertanya, ditemukan 5 tuturan. (2) Strategi tuturan dalam wacana pembuka proses belajarmengajar yang dilakukan oleh guru bahasa Indonesia ditemukan dua strategi yaitu: (a) strategi bertutur secara langsung dan (b) strategi bertutur secara tidak langsung. Secara formal berdasarkan modusnya, kalimat dibedakan menjadi kalimat berita, kalimat tanya dan kalimat perintah.