Pengaruh Peranan Pengawas Menelan Obat (PMO) Terhadap Keberhasilan Pengobatan Tb Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Baki Sukoharjo
Daftar Isi:
- Angka Nasional TBC SP (Survey Prevalensi) SKRT (Survey Kesehatan Rumah Tangga) TBC mengindikasikan sebesar 119 per 110.000 dan angka insidensi 110 per 100.000. Bila dirinci secara regional maka prevalensi untuk Jawa-Bali sebesasar 67 per 100.000 dan insidensi sebesar 62 per 100.000. Sedangkan diluar Jawa-Bali masing-masing 198 untuk prevalensi dan 172 untuk insidensi per 100.000. Keberhasilan pengobatan dipengaruhi beberapa faktor mulai dari karakteristik penderita termasuk status gizi dan imunitas, faktor lingkungan, faktor sarana dan prasarana yang mendukung keteraturan pengobatan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh peranan Pengawas Menelan Obat ( PMO ) terhadap keberhasilan pengobatan TB Paru. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan retrospektif. Populasi penelitian adalah pasien penderita TB paru yang telah menjalani pengobatan di Puskesmas Baki Sukoharjo yang terdaftar pada bulan Desember 2011 yang berjumlah 33 orang dengan teknik total sampling. Instrument penelitian berupa kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis uji adalah Chi Square. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) peran PMO pada pasien TB paru di di wilayah kerja Puskesmas Baki Sukoharjo sebagian besar adalah berperan, (2) keberhasilan pengobatan TB paru pada pasien TB paru di di wilayah kerja Puskesmas Baki Sukoharjo sebagian besar behasil, dan (3) terdapat pengaruh peran PMO terhadap keberhasilan pengobatan TB paru pada pasien TB paru di di wilayah kerja Puskesmas Baki Sukoharjo.