Daftar Isi:
  • Perkerasan Lentur (Flexible Pavement) adalah perkerasan yang menggunakan aspal sebagai perekat. Kondisi rekatan antar lapis perkerasan adalah faktor yang sangat berpengaruh terhadap umur rencana perkerasan jalan karena pada tiap lapis perkerasan tidak selalu tercapai kondisi full bond, terdapat beberapa kerusakan perkerasan terkait dengan kondisi ikatan yang tidak penuh. Pada penelitian ini ruas jalan yang akan menjadi objek adalah ruas jalan tol Semarang seksi A (Krapyak-Jatingaleh) yang menggunakan perkerasan lentur (Flexible Pavement). Dengan menggunakan tiga variasi modulus reaksi geser (Ks) yaitu Full slip (Ks ≤ 0,01MPa/mm), Intermediate case (0,01 MPa/mm < Ks < 100 MPa/mm), approximately full bonding (Ks ≥ 100 MPa/mm). Dalam perhitungan umur rencana perkerasan jalan pada penelitian ini digunakan metode Nottingham Design Method dengan bantuan program software BISAR 3.0 dan data-data pendukung seperti data lalu lintas harian rata-rata (LHR), data CBR, data temperature tahunan rata-rata, data geometrik jalan, dan lain sebagainya di peroleh dari PT. Jasa Marga cabang Semarang. Data-data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis untuk mencari untuk mencari nilai yang dibutuhkan sebagai input ke Program Bisar 3.0. Output dari Program Bisar 3.0. yaitu nilai strain untuk kondisi fatigue cracking (εt) dan deformasi permanen (εz) yang dipakai untuk menghitung besarnya umur rencana perkerasan jalan. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa pengaruh rekatan antar lapis perkerasan adalah faktor yang sangatlah penting pada perancangan desain perkerasan jalan untuk mendapatkan umur pelayanan yang maksimal. Bila kondisi rekatan antar lapis perkerasan full slip terjadi di tack coat dan prime coat (layer 1- 2 & 2-3) pada kondisi fatigue cracking maka akan menurunkan umur rencana sekitar 99% dari keadaan terikat penuh dan pada kondisi deformasi akan terjadi penurunan sekitar 22% pada kondisi kritis dan sekitar 14% pada kondisi gagal. Bila full slip hanya terjadi pada prime coat (layer 2-3), umur rencana pada kondisi fatigue cracking turun sekitar 99% bila ditinjau dari kedalaman 10 cm dan bila ditinjau dari kedalaman 5 cm umur rencana mengalami penurunan sekitar 59%. Apabila ditinjau pada kondisi deformasi akan terjadi penurunan sekitar 21% pada kondisi kritis dan sekitar 14% pada kondisi gagal.