Daftar Isi:
  • Belimbing wuluh mengandung beberapa senyawa kimia diantaranya saponin, tanin, flavonoid yang merupakan senyawa aktif berkhasiat sebagai obat yang dapat menyembuhkan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) terhadap Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis. Daun belimbing wuluh diekstraksi dengan etanol 96% secara maserasi. Ekstrak etanol daun belimbing wuluh kadar 1 mg/sumuran, 2 mg/sumuran, dan 4 mg/sumuran diuji aktivitas antibakterinya menggunakan metode difusi cara sumuran. Ekstrak yang dimasukkan ke dalam sumuran 6 mm dalam media MH yang telah diinokulasi dengan 200 μL suspensi bakteri kemudian diinkubasi selama 24 jam dan diamati besarnya diameter zona hambat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun belimbing wuluh mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dengan diameter zona hambat sebesar 9,2 mm, 10,3 mm, dan 11,3 mm. Sedangkan Staphylococcus epidermidis mempunyai diameter zona hambat sebesar 7,6 mm, 8,5 mm, dan 10,2 mm. Sehingga dapat dikatakan Staphylococcus aureus lebih rentan terhadap ekstrak etanol daun belimbing wuluh.