Daftar Isi:
  • Pendahuluan. Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan perkembangan gagal ginjal yang progresif dan lambat (biasanya berlangsung selama beberapa tahun) dan bersifat irreversible. Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat morbiditas dan mortalitas penderita GGK dengan hemodialisis adalah uremia atau peningkatan kadar ureum dan kreatinin dalam darah yang memiliki hubungan dengan asupan makanan terutama makanan sumber protein, baik protein nabati maupun hewani. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan protein nabati dan hewani dengan kadar ureum dan kreatinin pada penderita gagal ginjal kronik dengan hemodialisis rawat jalan di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Metode Penelitian. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan subyek menggunakan consecutive sampling dengan jumlah subyek penelitian sebanyak 22 subyek. Asupan protein nabati dan hewani diperoleh dengan menggunakan metode recall 3 x 24 jam, sedangkan kadar ureum dan kreatinin diperoleh dengan metode spektrofotometrik. Uji korelasi yang digunakan adalah uji pearson product moment. Hasil. Asupan protein nabati yang adekuat pada penderita GGK dengan hemodialisis rawat jalan di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten hanya 4,5% dan protein hewani 27,3%. Asupan protein nabati yang tidak adekuat sebesar 95,5% dan protein hewani sebesar 72,7%. Sebagian besar pasien memiliki kadar ureum normal (63,6 %) dan kadar kreatinin tinggi (86,4 %). Kesimpulan. Tidak ada hubungan asupan protein nabati dan hewani dengan kadar ureum dan kreatinin pada penderita gagal ginjal kronik dengan hemodialisis rawat jalan di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.