ctrlnum 20006
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://eprints.ums.ac.id/20006/</relation><title>Uji Daya Antifungi Minyak Atsiri Bawang Merah (Allium ascalonicum) Terhadap Candida albicans ATCC 10231 Secara In Vitro</title><creator>Hidayatullah, Muhammad </creator><subject>RV Botanic, Thomsonian, and eclectic medicine</subject><description>Latar Belakang: Pada keadaan normal, Candida albicans merupakan saprofit &#xD; yang terdapat pada rongga mulut, saluran pernafasan, saluran pencernaan, mukosa &#xD; genital, dan di bawah kuku. Akan tetapi, jika pertumbuhan candida tidak &#xD; terkontrol akan menyebabkan Candidiasis. Pemilihan obat herbal oleh masyarakat &#xD; pada saat sekarang semakin meningkat. Bawang merah (Allium ascalonicum.L) &#xD; sebagai salah satu tanaman obat tradisional yang mengandung minyak atsiri yang &#xD; mempunyai aktifitas antifungi. &#xD; Tujuan: Untuk mengetahui daya antifungi minyak atsiri bawang merah terhadap &#xD; Candida albicans ATCC 10231 secara in vitro.&#xD; Metode: Penelitian ini adalah eksperimen laboratoris dengan metode post test &#xD; control group design only. Subyek penelitian adalah minyak atsiri bawang merah. &#xD; Sebagai sampel adalah Candida albicans ATCC 10231. Minyak atsiri dengan&#xD; konsentrasi 5% v/v, 10% v/v, 20% v/v, 40% v/v, dan 80% v/v diuji daya antifungi &#xD; terhadap Candida albicans ATCC 10231 menggunakan metode modifikasi kirby &#xD; bauer. Pada Sabouraud Dekstrosa Agar dibuat sumuran yang kemudian diisi &#xD; minyak atsiri dengan berbagai konsentrasi, akuades steril sebagai kontrol negatif, &#xD; dan nistatin sebagai kontrol positif yang telah diolesi biakan jamur yang telah &#xD; distandarisasi dengan 5.0 Mc Farland. Diinkubasi pada suhu kamar selama 1-2 &#xD; hari kemudian diukur diameter zona hambat yang terbentuk. Data penelitian&#xD; dianalisis secara statistik menggunakan SPSS 17.0.&#xD; Hasil: Minyak atsiri Bawang Merah mempunyai daya antifungi yang efektif &#xD; terhadap Candida albicans pada konsentrasi 20% v/v, 40% v/v, dan 80% v/v. &#xD; Dengan masing-masing 13.5 mm, 14. 5mm, dan 18mm. Pada hasil mann whitney&#xD; dengan perbandingan kontrol positif, didapatkan pada konsentrasi 20% v/v &#xD; (0.850) p (Asymp.Sig.) &gt; 0.05. Sehingga minyak atsiri dengan konsentrasi 20% &#xD; v/v efektif sebagai antifungi terhadap Candida albicans ATCC 10231.&#xD; Kesimpulan: Minyak atsiri Bawang Merah dengan konsentrasi 20% v/v, 40% &#xD; v/v, dan 80% v/v efektif menghambat pertumbuhan Candida albicans ATCC &#xD; 10231 pada media SDA. Sedangkan Minyak Atsiri Bawang Merah dengan &#xD; konsentrasi 5% v/v dan 10% v/v tidak efektif dalam menghambat pertumbuhan &#xD; Candida albicans ATCC 10231 pada media SDA.</description><date>2012</date><type>Other:Karya Ilmiah</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>File:application/pdf</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.ums.ac.id/20006/1/Halaman_Judul.pdf</identifier><type>File:application/pdf</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.ums.ac.id/20006/2/BAB_I.pdf</identifier><type>File:application/pdf</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.ums.ac.id/20006/3/BAB_II.pdf</identifier><type>File:application/pdf</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.ums.ac.id/20006/4/BAB_III.pdf</identifier><type>File:application/pdf</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.ums.ac.id/20006/5/BAB_IV.pdf</identifier><type>File:application/pdf</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.ums.ac.id/20006/6/BAB_V.pdf</identifier><type>File:application/pdf</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.ums.ac.id/20006/7/DAFTAR_PUSTAKA.pdf</identifier><type>File:application/pdf</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.ums.ac.id/20006/8/LAMPIRAN.pdf</identifier><type>File:application/pdf</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.ums.ac.id/20006/9/naskah_publikasi.pdf</identifier><identifier> Hidayatullah, Muhammad (2012) Uji Daya Antifungi Minyak Atsiri Bawang Merah (Allium ascalonicum) Terhadap Candida albicans ATCC 10231 Secara In Vitro. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta. </identifier><relation>J500080110</relation><recordID>20006</recordID></dc>
language eng
format Other:Karya Ilmiah
Other
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
File:application/pdf
File
author Hidayatullah, Muhammad
title Uji Daya Antifungi Minyak Atsiri Bawang Merah (Allium ascalonicum) Terhadap Candida albicans ATCC 10231 Secara In Vitro
publishDate 2012
topic RV Botanic
Thomsonian
and eclectic medicine
url http://eprints.ums.ac.id/20006/1/Halaman_Judul.pdf
http://eprints.ums.ac.id/20006/2/BAB_I.pdf
http://eprints.ums.ac.id/20006/3/BAB_II.pdf
http://eprints.ums.ac.id/20006/4/BAB_III.pdf
http://eprints.ums.ac.id/20006/5/BAB_IV.pdf
http://eprints.ums.ac.id/20006/6/BAB_V.pdf
http://eprints.ums.ac.id/20006/7/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
http://eprints.ums.ac.id/20006/8/LAMPIRAN.pdf
http://eprints.ums.ac.id/20006/9/naskah_publikasi.pdf
http://eprints.ums.ac.id/20006/
contents Latar Belakang: Pada keadaan normal, Candida albicans merupakan saprofit yang terdapat pada rongga mulut, saluran pernafasan, saluran pencernaan, mukosa genital, dan di bawah kuku. Akan tetapi, jika pertumbuhan candida tidak terkontrol akan menyebabkan Candidiasis. Pemilihan obat herbal oleh masyarakat pada saat sekarang semakin meningkat. Bawang merah (Allium ascalonicum.L) sebagai salah satu tanaman obat tradisional yang mengandung minyak atsiri yang mempunyai aktifitas antifungi. Tujuan: Untuk mengetahui daya antifungi minyak atsiri bawang merah terhadap Candida albicans ATCC 10231 secara in vitro. Metode: Penelitian ini adalah eksperimen laboratoris dengan metode post test control group design only. Subyek penelitian adalah minyak atsiri bawang merah. Sebagai sampel adalah Candida albicans ATCC 10231. Minyak atsiri dengan konsentrasi 5% v/v, 10% v/v, 20% v/v, 40% v/v, dan 80% v/v diuji daya antifungi terhadap Candida albicans ATCC 10231 menggunakan metode modifikasi kirby bauer. Pada Sabouraud Dekstrosa Agar dibuat sumuran yang kemudian diisi minyak atsiri dengan berbagai konsentrasi, akuades steril sebagai kontrol negatif, dan nistatin sebagai kontrol positif yang telah diolesi biakan jamur yang telah distandarisasi dengan 5.0 Mc Farland. Diinkubasi pada suhu kamar selama 1-2 hari kemudian diukur diameter zona hambat yang terbentuk. Data penelitian dianalisis secara statistik menggunakan SPSS 17.0. Hasil: Minyak atsiri Bawang Merah mempunyai daya antifungi yang efektif terhadap Candida albicans pada konsentrasi 20% v/v, 40% v/v, dan 80% v/v. Dengan masing-masing 13.5 mm, 14. 5mm, dan 18mm. Pada hasil mann whitney dengan perbandingan kontrol positif, didapatkan pada konsentrasi 20% v/v (0.850) p (Asymp.Sig.) > 0.05. Sehingga minyak atsiri dengan konsentrasi 20% v/v efektif sebagai antifungi terhadap Candida albicans ATCC 10231. Kesimpulan: Minyak atsiri Bawang Merah dengan konsentrasi 20% v/v, 40% v/v, dan 80% v/v efektif menghambat pertumbuhan Candida albicans ATCC 10231 pada media SDA. Sedangkan Minyak Atsiri Bawang Merah dengan konsentrasi 5% v/v dan 10% v/v tidak efektif dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans ATCC 10231 pada media SDA.
id IOS2728.20006
institution Universitas Muhammadiyah Surakarta
institution_id 249
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta
library_id 555
collection Digital Repository Universitas Muhammadiyah Surakarta
repository_id 2728
subject_area Agama
Ekonomi
Farmasi
city KOTA SURAKARTA
province JAWA TENGAH
repoId IOS2728
first_indexed 2016-09-22T02:43:20Z
last_indexed 2016-09-22T02:43:21Z
recordtype dc
_version_ 1765810725018664960
score 17.538404