Kesantunan Imperatif Dalam Pertemuan PKK Di Desa Kadirejo Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten
Main Author: | Wibowo, Rokhmat |
---|---|
Format: | Karya Ilmiah NonPeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.ums.ac.id/19404/1/Halaman_Depan.pdf http://eprints.ums.ac.id/19404/2/BAB_I.pdf http://eprints.ums.ac.id/19404/3/BAB_II.pdf http://eprints.ums.ac.id/19404/4/BAB_III.pdf http://eprints.ums.ac.id/19404/5/BAB_IV.pdf http://eprints.ums.ac.id/19404/7/BAB_V.pdf http://eprints.ums.ac.id/19404/10/DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://eprints.ums.ac.id/19404/11/LAMPIRAN.pdf http://eprints.ums.ac.id/19404/14/Naskah_Publikasi.pdf http://eprints.ums.ac.id/19404/ |
Daftar Isi:
- Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan dan menjelaskan wujud formal dalam acara PKK di Desa Kabulan, Kadirejo, Karanganom, Klaten, (2) Mendeskripsikan dan menjelaskan wujud peringkat kesantunan pemakaian tuturan imperatif dalam acara PKK di Desa Kabulan, Kadirejo, Karanganom, Klaten, dan (3) Mendeskripsikan dan menjelaskan faktor penentu wujud dan peringkat kesantunan pemakaian tuturan imperatif dalam acara PKK di Desa Kabulan, Kadirejo, Karanganom, Klaten. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari rekaman acara PKK di Desa Kabulan, Kadirejo, Karanganom, Klaten. Teknik yang dilakukan peneliti dengan cara simak, dalam penerapannya metode simak mempunyai dua teknik bawaan yaitu (1) teknik yang sifatnya dasar dan (2) teknik yang sifatnya lanjutan. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan metode kontekstual. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, wujud imperatif pada acara PKK di Desa Kadirejo memiliki bentuk wujud formal. Secara Formal, wujud imperatif dalam acara PKK di Desa Kadirejo ditemukan beberapa perwujudan, yaitu: Imperatif aktif dan Imperatif pasif. Imperatif aktif sendiri terbagai menjadi dua, yaitu: imperatif aktif transitif dan imperatif aktif tidak transitif. Wujud kesantun dalam acara PKK di Desa Kadirejo ditandai dengan beberapa faktor, antara lain: panjang pendek tuturan, urutan tuturan, intonasi dan isyarat-isyarat kinesik, dan ungkapan-ungkapan penanda kesantunan.