Daftar Isi:
  • Penyakit gigi dan mulut yang banyak ditemukan di masyarakat adalah karies gigi disebabkan oleh bakteri Streptococcus mutans (Gram positif). Minyak cengkeh memegang peran penting sebagai bahan dasar pembuatan produk industri farmasi terutama pasta gigi. Humektan yang sering digunakan pada pasta gigi adalah gliserin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh formula pasta gigi minyak cengkeh terhadap sifat fisik sediaan dan pengaruh pasta gigi minyak cengkeh terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Pasta gigi minyak cengkeh dibuat sebanyak lima formula dengan variasi konsentrasi gliserin berturut-turut 0%, 5%, 10%, 20%, dan 40%. Sediaan pasta gigi diuji organoleptis, pH, homogenitas, viskositas, daya lekat, daya sebar dan daya hambat bakteri. Data yang diperoleh masing-masing diuji statistik menggunakan uji anava satu jalan. Hasil uji organoleptis pasta gigi minyak cengkeh pada kelima formula adalah warna putih kecoklatan, rasa mint dan wangi cengkeh, kelima formula sama homogenan dan pH yang diperoleh dari kelima formula 8. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan variasi konsentrasi gliserin akan berpengaruh pada sifat fisik sediaan dan daya hambat bakteri. Makin tinggi konsentrasi gliserin viskositas yang diperoleh rendah tetapi daya lekat dan daya sebar tinggi. Perbedaan konsentrasi gliserin pada kelima formula menunjukkan tidak berpengaruh terhadap daya daya hambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Kata kunci: Streptococcus mutans, humektan, gliserin, sifat fisik, pasta gigi.