Sistem Pengajaran Tahfidz Al-Qur’an Pondok Pesantren Tahfidz Wa Ta’limil Qur’an Masjid Agung Surakarta
Main Author: | Muthoharoh, Siti |
---|---|
Format: | Karya Ilmiah NonPeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.ums.ac.id/18321/1/1._HALAMAN_DEPAN.pdf http://eprints.ums.ac.id/18321/2/2._BAB_I.pdf http://eprints.ums.ac.id/18321/3/3._BAB_II.pdf http://eprints.ums.ac.id/18321/4/4._BAB_III.pdf http://eprints.ums.ac.id/18321/5/5._BAB_IV.pdf http://eprints.ums.ac.id/18321/6/6._BAB_V.pdf http://eprints.ums.ac.id/18321/7/7._DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://eprints.ums.ac.id/18321/8/8_LAMPIRAN.pdf http://eprints.ums.ac.id/18321/ |
ctrlnum |
18321 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://eprints.ums.ac.id/18321/</relation><title>Sistem Pengajaran Tahfidz Al-Qur’an Pondok Pesantren Tahfidz Wa Ta’limil Qur’an Masjid Agung Surakarta
</title><creator>Muthoharoh, Siti</creator><subject>LB Theory and practice of education</subject><description>Usaha untuk menghafal Al-Qur’an sebanyak 30 juz, 144 surah, dan kurang lebih 6.666 ayat, bukanlah suatu hal yang mudah. Di satu sisi, dibutuhkan niat yang lurus dan ihklas, konsentrasi penuh, serta keistiqomahan dalam menjalani
proses menghafal. Namun, melihat kondisi santri yang beragam dari segi kesungguhan, kemampuan dan aktivitas para santri, tentu akan menimbulkan problematika tersendiri dalam proses menghafal Al-Qur’an. Dalam penulisan ini penulis mengedepankan masalah sistem pengajaran tahfidz Al-Qur’an yang diterapkan di Pondok Pesantren Tahfidz Wa Ta’limil Qur’an Masjid Agung Surakarta dalam mengajarkan Tahfidz Al-Qur’an dan materi yang bersangkutan dengan sistem tersebut. Subyek dalam penelitian ini
meliputi sistem pengajaran Tahfidz Al-Qur’an dan materi yang diajarkan dengan sumber data diambil dari wawancara para ustadz, dan data dalam penelitian ini diambil dari dokumentasi kegiatan belajar mengajar di pondok Pesantren Tahfidz Wa Ta’limil Qur’an Masjid Agung Surakarta.
Dalam penelitian ya ng dilakukan, penulis menggunakan metode diskriptif kualitatif yaitu penelitian yang ditujukan untuk mendiskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok (Syaodih, 2005: 60). Berdasarkan hasil penelitian tentang sistem pengajaran Tahfidz Al-Qur’an Pondok Pesantren Tahfidz Wa Ta’limil Qur’an Masjid Agung Surakarta ini dapat
diperoleh kesimpulan bahwa sistem pengajaran tahfidz Al-Qur’an meliputi: 1) Kurikulum dan materi pengajaran Tahfidz Al-Qur’an yaitu tahsinul qiro’ah, hafalan juz ‘amma, bin- nadzor 30 juz (dengan melihat), bil-ghoib 30 juz (dengan hafalan). Adapun materinya yaitu tahsinul Qiro’ah an Tahfidz. 2) Pengajar (Ustadz). Kriteria ustadz atau guru Tahfidz adalah harus sudah hafal 30 juz, fasih
dan menguasai ilmu tajwid. 3) Penghafal (hafidz). Untuk dapat menghafal dengan baik seseorang hendaknya mempunyai niat yang iklas, kemauan yang kuat, disiplin dan dan istiqomah menambah hafalan, talaqqi kepada seorang guru,
berahlak terpuji. 4) Metode. Metode yang digunakan adalah dengan cara sorogan baik untuk tambahan (hafalan baru) maupun untuk deresan (hafalan lama). 5) Faktor penghambat pendukung pelaksanaan Tahfidz. Kendala yang dihadapi
diantaranya yaitu adanya acara masjid yang bersamaan dengan dengan waktu pelaksanaan tahfidz, sering adanya ijin dari para pengajar, sehingga banyak santri yang tidak mengaji, banyak santri yang mengantuk saat mengaji dikarenakan
kelelahan setelah seharian beraktivitas di sekolah masing-masing, banyak santri yang tidak dapat menyelesaikan tahapan yang ditetapkan. 6) Evaluasi. Diadakannya sema’an rutin baik bagi santri maupun bagi para ustadz.</description><date>2012</date><type>Other:Karya Ilmiah</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>File:application/pdf</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.ums.ac.id/18321/1/1._HALAMAN_DEPAN.pdf</identifier><type>File:application/pdf</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.ums.ac.id/18321/2/2._BAB_I.pdf</identifier><type>File:application/pdf</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.ums.ac.id/18321/3/3._BAB_II.pdf</identifier><type>File:application/pdf</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.ums.ac.id/18321/4/4._BAB_III.pdf</identifier><type>File:application/pdf</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.ums.ac.id/18321/5/5._BAB_IV.pdf</identifier><type>File:application/pdf</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.ums.ac.id/18321/6/6._BAB_V.pdf</identifier><type>File:application/pdf</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.ums.ac.id/18321/7/7._DAFTAR_PUSTAKA.pdf</identifier><type>File:application/pdf</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.ums.ac.id/18321/8/8_LAMPIRAN.pdf</identifier><identifier> Muthoharoh, Siti (2012) Sistem Pengajaran Tahfidz Al-Qur’an Pondok Pesantren Tahfidz Wa Ta’limil Qur’an Masjid Agung Surakarta. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta. </identifier><relation>G000090169</relation><recordID>18321</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Other:Karya Ilmiah Other PeerReview:NonPeerReviewed PeerReview File:application/pdf File |
author |
Muthoharoh, Siti |
title |
Sistem Pengajaran Tahfidz Al-Qur’an Pondok Pesantren Tahfidz Wa Ta’limil Qur’an Masjid Agung Surakarta |
publishDate |
2012 |
topic |
LB Theory and practice of education |
url |
http://eprints.ums.ac.id/18321/1/1._HALAMAN_DEPAN.pdf http://eprints.ums.ac.id/18321/2/2._BAB_I.pdf http://eprints.ums.ac.id/18321/3/3._BAB_II.pdf http://eprints.ums.ac.id/18321/4/4._BAB_III.pdf http://eprints.ums.ac.id/18321/5/5._BAB_IV.pdf http://eprints.ums.ac.id/18321/6/6._BAB_V.pdf http://eprints.ums.ac.id/18321/7/7._DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://eprints.ums.ac.id/18321/8/8_LAMPIRAN.pdf http://eprints.ums.ac.id/18321/ |
contents |
Usaha untuk menghafal Al-Qur’an sebanyak 30 juz, 144 surah, dan kurang lebih 6.666 ayat, bukanlah suatu hal yang mudah. Di satu sisi, dibutuhkan niat yang lurus dan ihklas, konsentrasi penuh, serta keistiqomahan dalam menjalani
proses menghafal. Namun, melihat kondisi santri yang beragam dari segi kesungguhan, kemampuan dan aktivitas para santri, tentu akan menimbulkan problematika tersendiri dalam proses menghafal Al-Qur’an. Dalam penulisan ini penulis mengedepankan masalah sistem pengajaran tahfidz Al-Qur’an yang diterapkan di Pondok Pesantren Tahfidz Wa Ta’limil Qur’an Masjid Agung Surakarta dalam mengajarkan Tahfidz Al-Qur’an dan materi yang bersangkutan dengan sistem tersebut. Subyek dalam penelitian ini
meliputi sistem pengajaran Tahfidz Al-Qur’an dan materi yang diajarkan dengan sumber data diambil dari wawancara para ustadz, dan data dalam penelitian ini diambil dari dokumentasi kegiatan belajar mengajar di pondok Pesantren Tahfidz Wa Ta’limil Qur’an Masjid Agung Surakarta.
Dalam penelitian ya ng dilakukan, penulis menggunakan metode diskriptif kualitatif yaitu penelitian yang ditujukan untuk mendiskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok (Syaodih, 2005: 60). Berdasarkan hasil penelitian tentang sistem pengajaran Tahfidz Al-Qur’an Pondok Pesantren Tahfidz Wa Ta’limil Qur’an Masjid Agung Surakarta ini dapat
diperoleh kesimpulan bahwa sistem pengajaran tahfidz Al-Qur’an meliputi: 1) Kurikulum dan materi pengajaran Tahfidz Al-Qur’an yaitu tahsinul qiro’ah, hafalan juz ‘amma, bin- nadzor 30 juz (dengan melihat), bil-ghoib 30 juz (dengan hafalan). Adapun materinya yaitu tahsinul Qiro’ah an Tahfidz. 2) Pengajar (Ustadz). Kriteria ustadz atau guru Tahfidz adalah harus sudah hafal 30 juz, fasih
dan menguasai ilmu tajwid. 3) Penghafal (hafidz). Untuk dapat menghafal dengan baik seseorang hendaknya mempunyai niat yang iklas, kemauan yang kuat, disiplin dan dan istiqomah menambah hafalan, talaqqi kepada seorang guru,
berahlak terpuji. 4) Metode. Metode yang digunakan adalah dengan cara sorogan baik untuk tambahan (hafalan baru) maupun untuk deresan (hafalan lama). 5) Faktor penghambat pendukung pelaksanaan Tahfidz. Kendala yang dihadapi
diantaranya yaitu adanya acara masjid yang bersamaan dengan dengan waktu pelaksanaan tahfidz, sering adanya ijin dari para pengajar, sehingga banyak santri yang tidak mengaji, banyak santri yang mengantuk saat mengaji dikarenakan
kelelahan setelah seharian beraktivitas di sekolah masing-masing, banyak santri yang tidak dapat menyelesaikan tahapan yang ditetapkan. 6) Evaluasi. Diadakannya sema’an rutin baik bagi santri maupun bagi para ustadz. |
id |
IOS2728.18321 |
institution |
Universitas Muhammadiyah Surakarta |
institution_id |
249 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta |
library_id |
555 |
collection |
Digital Repository Universitas Muhammadiyah Surakarta |
repository_id |
2728 |
subject_area |
Agama Ekonomi Farmasi |
city |
KOTA SURAKARTA |
province |
JAWA TENGAH |
repoId |
IOS2728 |
first_indexed |
2016-09-22T02:42:04Z |
last_indexed |
2016-09-22T02:42:05Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1765810600135360512 |
score |
17.538404 |