Daftar Isi:
  • Prarancangan pabrik etil asetat didirikan untuk memenuhi kebutuhan etil asetat dalam negeri, bahkan untuk diekspor. Hal tersebut didukung tersedianya bahan baku serta meningkatnya kebutuhan etil asetat di Indonesia. Pada pabrik ini etil asetat diproduksi melalui reaksi esterifikasi asam asetat dan etanol dengan katalis asam sulfat. Proses pembuatan etil asetat dilakukan di dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB). Reaksi berlangsung pada fase cair, suhu 70oC dan tekanan 1 atm. Untuk memurnikan etil asetat dilakukan proses distilasi dan dekantasi sehingga diperoleh produk etil asetat dengan kemurnian 99%. Pabrik etil asetat kapasitas 40.000 ton/tahun ini membutuhkan bahan baku etanol serta asam asetat sebanyak 22.395,85 dan 27.159,37 ton/tahun. Kebutuhan utilitas dalam tiap tahunnya berupa 260.393.884,61 liter air, 180.608.957,25 kg steam, 25.218.718,58 liter bahan bakar, dan 2.423.799,42 kW listrik. Analisis ekonomi menunjukkan besarnya Percent Return On Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 85,91% dan setelah pajak sebesar 60,14%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak sebesar 1,04 tahun sedangkan setelah pajak sebesar 1,43 tahun. Besarnya Break Event Point (BEP), Shut Down Point (SDP), Discounted Cash Flow (DCF) berturut-turut 46,57%, 38,51% dan 43,68%. Berdasarkan hasil analisis tersebut maka pabrik etil asetat ini layak untuk didirikan.