Pengaruh Variasi Diameter Lubang Burner 3 Mm, 5 Mm Dan 7 Mm Posisi Zig-Zag Dengan Jumlah Lubang 12 Terhadap Karakteristik Pembakaran Pada Kompor Methanol
Main Author: | NUGRAHA , AGUNG |
---|---|
Format: | Karya Ilmiah NonPeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.ums.ac.id/17193/1/hal.pdf http://eprints.ums.ac.id/17193/2/BAB_I.pdf http://eprints.ums.ac.id/17193/4/BAB_II.pdf http://eprints.ums.ac.id/17193/5/BAB_III.pdf http://eprints.ums.ac.id/17193/6/BAB_IV.pdf http://eprints.ums.ac.id/17193/7/BAB_V.pdf http://eprints.ums.ac.id/17193/10/DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://eprints.ums.ac.id/17193/11/LAMPIRAN_1.pdf http://eprints.ums.ac.id/17193/ |
Daftar Isi:
- Bahan bakar menjadi kebutuhan yang sangat penting saat ini.Hampir dalam segala kegiatan sehari-hari sulit terlepas dari penggunaan bahan bakar. Untuk mengatasi semakin menipisnya bahan bakar fosil perlu dikembangkan penggunaan bahan bakar alternatif yang terbaharukan seperti methanol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi diameter lubang burner terhadap karakteristik pembakaran pada kompor methanol. Variasi diameter lubang burner posisi zig-zag dengan jumlah lubang 12 dibagi menjadi tiga yaitu burner diameter lubang 3 mm, 5 mm dan 7 mm. pengujian diawali dengan instalasi rangkaian kompor dengan bahan bakar methanol yang terdiri dari tabung bahan bakar, selang plastik, katup pengatur ( keran ), burner dan beberapa alat ukur lainnya yang dirangkai dalam satu sistem. Dari tiga burner tersebut di teliti karakteristik pembakaran yang meliputi temperatur pembakaran 4 titik, waktu pendidihan 500 ml air dan konsumsi bahan bakar yang diperlukan selama pengujian 20 menit dengan metode bolling test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi diameter lubang burner posisi zig-zag dengan jumlah lubang 12 berpengaruh terhadap karakteristik pembakaran yang dihasilkan oleh kompor methanol. Burner dengan diameter lubang 5 mm posisi zig-zag lebih baik dibanding dengan burner lainnya, karena memerlukan lebih sedikit bahan bakar yaitu 20 ml waktu yang cepat selama 10 menit untuk mendidihkan 500 ml air hingga mencapai titik didihnya dengan temperatur rata-rata yang dihasilkan 806 oC. Kestabilan terbaik diperoleh pada burner dengan diameter lubang 7 mm posisi zig-zag dengan temperatur 590 oC – 717 oC.