Uji Efektifitas Daya Antifungi Ekstrak Etanol 70% Buah Mengkudu (Morinda citrifolia Linn) Terhadap Jamur Candida albicans ATCC 10231 Secara In Vitro

Main Author: Purnayudha, Rakhman
Format: Karya Ilmiah NonPeerReviewed application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://eprints.ums.ac.id/16353/1/HALAMAN_DEPAN.pdf
http://eprints.ums.ac.id/16353/2/BAB_I.pdf
http://eprints.ums.ac.id/16353/3/BAB_II.pdf
http://eprints.ums.ac.id/16353/4/BAB_III.pdf
http://eprints.ums.ac.id/16353/7/Bab_IV.pdf
http://eprints.ums.ac.id/16353/9/BAB_V.pdf
http://eprints.ums.ac.id/16353/11/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
http://eprints.ums.ac.id/16353/13/LAMPIRAN.pdf
http://eprints.ums.ac.id/16353/
Daftar Isi:
  • Insidensi kejadian mikosis yang cukup tinggi adalah kandidiasis. Kandidiasis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh jamur genus Candida, terutama spesies Candida albicans. Ekstrak buah mengkudu memiliki potensi sebagai antifungi. Penelitian ini untuk mengetahui apakah ekstrak buah mengkudu mempunyai efek hambatan terhadap pertumbuhan Candida albicans ATCC 10231 secara in vitro. Uji daya hambat dilakukan dengan metode sumuran. Menggunakan media Sabaroud Dextrose Agar yang telah diolesi Candida albicans ATCC 10231, dalam aquadest dan dibuat dalam berbagai konsentrasi yang telah ditentukan. Cawan petri masing – masing dibuat sumuran berdiameter 6 mm, kemudian diisi dengan 0,05 ml larutan konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100%, kontrol positif dengan larutan nistatin, dan kontrol negatif ialah aquadest. Seluruh cawan petri diinkubasi selama 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100% memiliki effek antifungi terhadap pertumbuhan Candida albicans ATCC 10231 secara in vitro. belum menunjukkan efek antifungi. Konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% memiliki daya inaktivasi yang sama dengan Nistatin ( kotrol positif ).