Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kondisi Paraparese Paska Trauma di BBRSBD Surakarta
Main Author: | WIJIANTO, JAKA |
---|---|
Format: | Karya Ilmiah NonPeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.ums.ac.id/16038/1/Halaman_Depan.pdf http://eprints.ums.ac.id/16038/2/BAB_I.pdf http://eprints.ums.ac.id/16038/4/BAB_II.pdf http://eprints.ums.ac.id/16038/6/BAB__III.pdf http://eprints.ums.ac.id/16038/7/BAB__IV.pdf http://eprints.ums.ac.id/16038/9/BAB__V.pdf http://eprints.ums.ac.id/16038/11/DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://eprints.ums.ac.id/16038/13/LAMPIRAN.pdf http://eprints.ums.ac.id/16038/ |
Daftar Isi:
- Latar Belakang : Paraparese adalah kondisi kelemahan otot pada fungsi motorik dan sensorik pada segmen thorakal, lumbal atau sacral medulla spinalis yang menghasilkan kelemahan otot-otot pada trunk, tungkai dan organ-organ pelvic. Tujuan : Untuk mengetahui pelaksanaan fisioterapi dalam mengurangi nyeri pada paraparese paska trauma dengan menggunakan IR, meningkatkan kekuatan otot dengan Terapi Latihan. Metode : Bagaimana IR dapat mengurang nyeri punggung dan terapi latihan dapat meningkatkan kekuatan otot ekstremitas bawah. Hasil : Setelah dilakukan terapi selama enam kali didapatkan hasil adanya pengurangan nyeri pada punggung untuk nyeri diam : T1 =3 sedangkan untuk T6 =1, nyeri tekan : T1 =4 sedangkan untuk T6 =2 , untuk nyeri gerak : T1=6 sedangkan untuk T6=3.Peningkatan kekuatan otot untuk penggerak fleksor hip T1=4, untuk T6=4. Penggerak ekstensor hip T1=3, untuk T6=4. Penggerak adduktor hip T1=3, untuk T6=4. Penggerak abduktor hip T1=3, untuk T6=4. Penggerak fleksor knee T1=3, untuk T6=4. Penggerak ekstensor knee T1=3, untuk T6=4. Penggerak dorsi fleksi T1=3, untuk T6=4. Penggerak plantar fleksi T1=3, untuk T6= 4. Kesimpulan: Dengan menggunakan modalitas IR dan Terapi Latihan ditemukan hasil adanya pengurangan nyeri,kekuatan otot.