Daftar Isi:
  • Rimpang lempuyang gajah (Zingiber zerumbet L.) dan lempuyang emprit (Zingiber littorale Val.) secara pengobatan tradisional digunakan sebagai antiinflammasi. Zerumbone dalam rimpang lempuyang gajah dan lempuyang emprit telah terbukti memiliki aktivitas antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya kandungan minyak atsiri zerumbone dan menentukan potensi sitotoksik ekstrak etanol rimpang lempuyang gajah dan lempuyang emprit terhadap sel kanker payudara T47D. Identifikasi zerumbone pada ekstrak etanol rimpang lempuyang gajah dan emprit dilakukan dengan KLT menggunakan fase diam silica GF254nm dan fase gerak toluen:etil asetat (93:7). Bercak diamati pada UV254nm dan UV366nm serta deteksi dengan anisaldehid-H2SO4 dan FeCl3. Sel T47D dengan konsentrasi 5x103 sel/150 μl ditransfer ke dalam tiap sumuran untuk uji sitotoksik. Sel diberi perlakuan dengan seri konsentrasi ekstrak etanol rimpang lempuyang gajah dan emprit masing-masing 5; 10; 25; 50; 100 μg/ml dan 10; 25; 50; 100, 150 μg/ml sedangkan doxorubicin 2,5; 5; 10; 15; 25; 50; 100; 150 nM. Kemudian diinkubasi di dalam inkubator sampai terlihat efek sitotoksik (24 jam). Semua sumuran ditambahkan larutan MTT dan diinkubasi di dalam inkubator selama 4 jam. Kemudian, ditambahkan reagen stopper SDS 10% dalam HCl. Plate dibungkus dengan alumunium foil dan diinkubasi di tempat gelap (pada suhu ruangan). Masing-masing sumuran dibaca absorbansinya dengan ELISA reader dengan λ 550 nm Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol rimpang lempuyang gajah dan lempuyang emprit mengandung zerumbone dan memiliki potensi sitotoksik terhadap sel kanker payudara T47D dengan IC50 masing-masing sebesar 15,31 dan 53,60 μg/ml, sedangkan doxorubicin memiliki IC50 sebesar 74,06 nM.