Daftar Isi:
  • Banyak persoalan yang dapat mempengaruhi prestasi belajar pada siswa diantaranya yaitu persepsi keharmonisan dalam keluarga. Peran orang tua adalah sebagai orang pertama dalam meletakkan dasar-dasar pendidikan terhadap anak. Orang tua harus dapat menanamkan norma-norma untuk dikembangkan dengan penuh keserasian, sehingga tercipta iklim atau suasana keakraban antara orang tua dan anak. Namun jika dalam keluarga sudah tidak ada keharmonisan lagi maka akan berdampak tidak baik pada anak, anak menjadi terpukul dan mungkin tidak menerima keadaan tersebut dan hal ini dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara persepsi anak terhadap keharmonisan keluarga dengan prestasi belajar. Hipotesis yang diajukan ada hubungan positif antara variabel persepsi keharmonisan keluarga dengan prestasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Variabel bebas persepsi keharmonisan keluarga dan variabel tergantung prestasi belajar. Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas X SMA Negeri 1 Boyolali berjumlah 126 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan purposive random sampling. Alat ukur yang digunakan skala persepsi keharmonisan keluarga dan dokumentasi prestasi belajar. Teknik analisis data menggunakan analisis korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,514 dengan p = 0,000 (p<0,01) artinya ada hubungan positif yang sangat signifikan antara persepsi keharmonisan keluarga dengan prestasi belajar. Sumbangan efektif persepsi keharmonisan keluarga terhadap prestasi belajar sebesar 26,4%. Dari hasil analisis diperoleh rerata empirik persepsi keharmonisan keluarga 121,35 lebih besar dari rerata hipotetik 90 artinya persepsi keharmonisan keluarga pada subjek tergolong tinggi. Sedangkan prestasi belajar memiliki rerata empirik sebesar 682,12 artinya prestasi belajar pada subjek tergolong sedang (cukup baik). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan positif yang sangat signifikan antara persepsi keharmonisan keluarga dengan prestasi belajar. Artinya semakin tinggi persepsi keharmonisan keluarga, maka semakin tinggi pula prestasi belajar yang akan diperoleh.