Pengaruh Variasi Fraksi Volume Pada Komposit Serbuk Kayu dan Resin Katalis Dengan Variasi Perbandingan 75%:25%, 65%:35% dan 55%:45% Terhadap Peningkatan Kekuatan Tarik dan Bending

Main Author: Santoso, Agus
Format: Karya Ilmiah NonPeerReviewed application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://eprints.ums.ac.id/12227/1/Halaman_depan_TA.pdf
http://eprints.ums.ac.id/12227/2/BAB_I.pdf
http://eprints.ums.ac.id/12227/3/BAB_II.pdf
http://eprints.ums.ac.id/12227/4/BAB_III.pdf
http://eprints.ums.ac.id/12227/5/BAB_IV.pdf
http://eprints.ums.ac.id/12227/6/BAB_V.pdf
http://eprints.ums.ac.id/12227/7/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
http://eprints.ums.ac.id/12227/8/LAMPIRAN_.pdf
http://eprints.ums.ac.id/12227/
Daftar Isi:
  • Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh fraksi volume terhadap kekuatan tarik dan bending pada komposit serta untuk mengetahui besarnya harga kekuatan tarik dan bending tertinggi rata-rata. Dalam pembuatan komposit ini, bahan yang digunakan adalah partikel serbuk kayu jati (grajen) dengan diameter 40 mesh, bermatrik epoxy dan hardener dengan perbandingan 1:1.Variasi fraksi volumenya adalah 75%, 65% dan 55%, sedangkan variasi ketebalan core 3mm, 4mm dan 5mm. Proses pembuatan atau pencetakannya dengan sistem Press Mold. Pengujian komposit sesuai dengan standar ASTM, pengujian tarik menggunakan ASTM D 638-02 dan pengujian bending menggunakan ASTM D 790-02. Dari hasil pengujian tarik diperoleh kesimpulan semakin besar fraksi volumenya, maka akan semakin kecil kekuatan tarik rata-ratanya. Pada ketebalan core 3mm, kekuatan tarik rata-rata tertinggi terjadi pada fraksi volume 55%, yaitu sebesar 7.782 Mpa, sedangkan yang terendah adalah pada fraksi volume 75% yaitu sebesar 2.115 MPa. Pada ketebalan core 4mm, kekuatan tarik rata-rata tertinggi terjadi pada fraksi volume 55%, yaitu sebesar 7.9375 Mpa, sedangkan yang terendah adalah pada fraksi volume 75% yaitu sebesar 3.2225 MPa. Sedangkan pada ketebalan core 5mm, kekuatan tarik rata-rata tertinggi terjadi pada fraksi volume 55%, yaitu sebesar 6.820Mpa, sedangkan yang terendah adalah pada fraksi volume 75% yaitu sebesar 5.698 MPa. Dari hasil pengujian bending diperoleh semakin besar fraksi volumenya, maka akan semakin besar tegangan bending rata-ratanya. Pada ketebalan core 3mm, tegangan bending rata-rata tertinggi terjadi pada fraksi volume 75% yaitu sebesar 7.0355 Mpa, sedangkan yang terendah adalah pada fraksi volume 55% yaitu sebesar 5.1892 Mpa. Pada ketebalan core 4mm, tegangan bending rata-rata tertinggi terjadi pada fraksi volume 75% yaitu sebesar 5.7502 Mpa, sedangkan yang terendah adalah pada fraksi volume 55% yaitu sebesar 4.4583 MPa. Sedangkan pada ketebalan core 5mm, tegangan bending rata-rata tertinggi terjadi pada fraksi volume 75% yaitu sebesar 7.6248 Mpa, sedangkan yang terendah adalah pada fraksi volume 55% yaitu sebesar 5.2446 MPa.