KAJIAN INDEKS BAHAYA EROSI DAN AGROTEKNOLOGI YANG SESUAI POLA KONSERVASI PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI BALANTIENG KABUPATEN BULUKUMBA

Main Authors: MUHAMMAD JABAL RAKHMAT, H. Amir Tjoneng,H.Iskandar Hasan
Format: CD-ROM
Bahasa: ind
Terbitan: PPs UMI , 2016
Subjects:
Online Access: http://ucs.sulsellib.net//index.php?p=show_detail&id=88887
Daftar Isi:
  • ABSTRAKMUHAMMAD JABAL RAKHMAT, Program Magister Agroekoteknologi, 2013. Program Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia Makassar. Kajian Indeks Bahaya Erosi dan Agroteknologi yang Sesuai Pola Konservasi Pada Daerah Aliran Sungai Balantieng Kabupaten Bulukumba. Pembimbing H. AMIR TJONENG sebagai Ketua, H. ISKANDAR HASAN sebagagai Anggota.Permasalahan lingkungan yang paling menonjol saat ini adalah pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan dan menimbulkan kerusakan salah satunya adalalah erosi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan 1). Mengkaji erosi yang terjadi dan erosi yang ditoleransikan pada berbagai tipe penggunaan lahan di DAS Balantieng, 2). Mengkajii besarnya indeks bahaya erosi pada berbagai tipe penggunaan laha di DAS Balantieng 3). Mengevaluasi dan menentukan agroteknologi yang sesuai dengan pola konservasi tanah dan air pada berbagai tipe penggunaan lahan di DAS Balantieng. Penelitian ini dilaksanakan di Daerah Aliran Sungai Balantieng Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan mulai pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2016. Erosi dan Indeks bahaya erosi dan menggunakan metode USLE (universal Soil Loss Equation) dan Hammer, penentuan agroteknologi menggunakan metode USLE dengan mengacu pada faktor vegetasi dan tindakan konservasi.Hasil penelitian di DAS balantieng menunjukkan bahwa 1). Berdasarkan hasil dan penelitian pada DAS Balantieng Kabupaten bulukumba diperoleh kesimpulan yaitu 1). Kondisi erosi pada berbagai penggunaan lahan di DAS Balantieng, mempunyai erosi yang lebih besar dari erosi yang dapat ditoleransikan khususnya pada penggunaan lahan kebun campuran sebesar 544,14 ton/ha/tahun, pertanian lahan kering 404,29 ton/ha/tahun dan pekarangan 414,60 ton/ha/tahun dengan nilai erosi yang dapat ditoleransikan masing-masing sebesar 25,30 ton/ha/tahun, 14,25 ton/ha/tahun dan 16,96 ton/ha/tahun, sehingga bila kondisi ini dibiarkan akan menyebabkan terjadinya degradasi lahan, 2). Indeks bahaya erosi pada berbagai penggunaan lahan di DAS Balantieng menunjukkan kriteria sangat tinggi pada penggunaan lahan kebun campuran, pertanian lahan kering serta penggunaan lahan pekarangan, 3). Penerapan agroteknologi yang sesuai pola konservasi berdasarkan aspek pengelolaan tanaman dan tindakan konservasi pada DAS Balantieng yaitu: a). Agroteknologi yang sesuai pada penggunaan lahan kebun campuran yaitu Penanaman rumput bede tanpa tindakan konservasi, b). Penanaman tumpang gilir : Jagung + padi + ubikayu dan perbaikan teras bangku konstruksi sedang pada p