Tesis Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12-23 Bulan
Main Author: | Samuel |
---|---|
Format: | Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://perpustakaan.bppsdmk.kemkes.go.id//index.php?p=show_detail&id=6167 |
Daftar Isi:
- Latar Belakang : Peningkatan prevalensi stunting pada balita di Kabupaten Cirbon sebesar 0,2% dan kecamatan susukanlebak dengan prevalensi tertinggi yaitu 25,8% yang dapat dikategorikan sebagai masalah kesehatan masyarakat.Tujuan : Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting anak usia 12-23 bulan di kecamatan susukcirebon.Metode : Desain penelitian cross sectional, subjek penelitian adalah anak usia 12-23 bulan dikecamatan susukanlebak cirebon yang berjumlah 90 orang. Data yang dikumpulkan berupa, tinggi badan ibu untuk mengetahui perawakan pendek,panjang badan dan usia anak untuk mengetahui status stunting, pengukuran berat badan anak dan dilakukan recall selama 2 hari, data lain yang dikumpulkan berupa, kejadian ISPA, usia pemberian MP-ASI dan kebiasan merokok keluarga. analisis data dengan uji chi square dan regresi logistic, sedangkan fakotr dominan dilihat dengan prevalence odds ration (POR).Hasil : Faktor paling dominan terhadap kejadian stunting pada anak usia 12-23 bulan susukanlebak cirebon adalah perawakan ibu pendek (POR=3,64;CI 1,10-11,98), tingkat kecukupan vitamin C yang kurang dari AKG (POR=3,76;CI:1,24-11,40) dan usia pemberian makanan pendamping ASI < 6 bulan (POR=3,40;CI:1,24-11,40).Simpulan : Perawakan ibu yang pendek, tingkat kecukupan vitamin C yang kurang dari AKG dan usia pemberian makanan pendamping ASI < 6bulan, merupakan fakotr dominan, risiko kejadian stunting pada anak usia 12-23 bulan disusukanlebak cirebon.Kata Kunci : stunting, faktor risiko, anak usia 12-23 bulan
- 29,5 x 21 cm; xxiv ; 65 hlm