BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN PENDEKATAN ASSERTIVE TRAINING DALAM MENGATASI SIKAP APATIS DI DESA SEDATI KECAMATAN NGORO KABUPATEN MOJOKERTO

Main Author: Rohmah, Jamilatur
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2009
Subjects:
Online Access: http://digilib.uinsby.ac.id/7034/1/Cover.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/7034/2/Bab%201.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/7034/3/Bab%202.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/7034/4/Bab%203.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/7034/5/Bab%204.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/7034/6/Bab%205.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/7034/7/Daftar%20Pustaka.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/7034
Daftar Isi:
  • Ada tiga persoalan yang dikaji dalam skripsi ini, yaitu : (1) bagaimana bentuk-bentuk sikap apatis yang terjadi dengan konseli, (2) bagaimana proses bimbingan konseling Islam dengan pendekatan assertive training dalam mengatasi sikap apatis, (3) bagaimana hasil bimbingan konseling Islam dengan pendekatan assertive training dalam mengatasi sikap apatis. Adapun tujuan peneliti ini adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk sikap apatis, dan mengetahui proses dan hasil bimbingan konseling Islam dengan pendekatan assertive training dalam menangani sikap apatis. Untuk mengungkap persoalan tersebut secara menyeluruh dan mendalam, dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis analisis deskriptif, yaitu untuk menganalisis data tentang bentuk-bentuk sikap apatis dan proses bimbingan konseling Islam dengan pendekatan assertive training dalam menangani sikap apatis di Desa Sedati Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto. Sedangkan untuk menganalisis data tentang keberhasilan bimbingan konseling Islam dengan pendekatan assertive training dalam menangani sikap apatis di Desa Sedati Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto menggunakan analisis deskriptif komparatif, yaitu membandingkan kondisi konseli sebelum dan sesudah mendapatkan bimbingan konseling Islam. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bentuk-bentuk sikap apatis adalah suka menyendiri di kamar, ketidakmampuan menyatakan tidak, dan tidak mampu mengambil keputusan sesuai hati nuraninya,tidak pernah berbicara dengan ayahnya sebelum ayahnya mendahului percakapan dan selalu menjawab pertanyaan ayahnya dengan anggukan kepala atau diam, sedangkan proses pelaksanaan bimbingan konseling Islam dengan pendekatan assertive training dalam mengatasi sikap apatis dengan langkah-langkah bimbingan konseling menggunakan lima tahap, yaitu : identifikasi, diagnosis, prognosis, treatment yaitu teknik memberikan umpan balik, meminta umpan balik dari orang lain, menentukan batasan, membuat permintaan, berlaku konsisten, mengabaikan provokasi, merespon kritik, dan follow up. Sedangkan keberhasilan bimbingan konseling Islam dengan pendekatan assertive training dalam mengatasi sikap apatis di Desa Sedati Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto berhasil (80%) ada perubahan, yaitu perilaku yang menunjukkan perubahan pada konseli ke arah yang lebih baik, yaitu konseli tidak mengurung diri di kamar, mampu menyatakan tidak apabila tidak setuju, dan mampu mengambil keputusan sesuai hati nuraninya dan mau mendahului percakapan dengan ayahnya