Interpretasi konsep Al-Silm dalam Alquran: kajian analisis Surat Al-Baqarah Ayat 208 perspektif tafsir kontekstual Abdullah Saeed

Main Author: Khoirurroziqin, Khoirurroziqin
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://digilib.uinsby.ac.id/29985/2/Khoirurroziqin_E93215070.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/29985/
Daftar Isi:
  • Alquran adalah kitab suci yang akan senantiasa relevan sepanjang ruang dan waktu. Alquran juga adalah kitab suci yang berbicara tentang konteks kekunoan, kekinian dan keakanan. Setiap kata dalam Alquran bagaikan mutiara yang sangat indah dilihat dari berbagai sudut pandang. Makna Alquran tidak akan pernah kering karena teks dalam mushaf Alquran hanya simbol kecil dari hakikat Alquran yang sebenarnya, yang terinternalisasi pada seluruh alam semesta ini. Dengan perkembangan zaman yang semakin pesat ini. Maka berkembang pula setiap problematikanya. Pada masa modern, banyak sekali bermunculan paradigma atau metode penafsiran baru yang menampung berbagai penafsiran yang perlu untuk ditafsirkan kembali sesuai konteksnya. Pada masa dulu, mayoritas mufasir klasik menafsirkan ayat-ayat Alquran secara tekstual. Menafsirkan Alquran dengan ayat Alquran yang lain atau dengan hadis. Penafsiran klasik terbilang rigid. Pada masa modern, banyak sekali pendekatan yang dikembangkan dari teori lama. Seperti teori gerakan ganda (double movemont) Fazlur Rahman, teori Semantiknya Toshihiko Izutsu, teori Tafsir Kontekstualnya Abdullah Saeed dan lain-lain. Penelitian ini lebih dispesifikkan pada teori kontekstual Abdullah Saeed. Saeed sendiri mengembangkan teori gerakan ganda Fazlur Rahman. Teori Tafsir Kontekstual adalah mencoba untuk mengkontekstualisasikan ayat-ayat Alquran pada masa sekarang, yang mana sangat jelas berbeda jauh dengan ketika ayat-ayat Alquran diturunkan pada awal abad ke-7 M. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana metode tafsir kontekstual dalam menafsirkan Alquran. Teori tafsir kontekstual lebih fleksibel dan dinamis. Dan penelitian ini mencoba menafsirkan kata as-silmu dalam Surat Al-Baqarah 208 perspektif tafsir kontekstual Abdullah Saeed khususnya dalam konteks Indonesia. Bahwasanya penafsiran kata as-silmu dalam Surat Al-Baqarah 208 tidak berbicara tentang konsep negara yang formal.