الأفعال الكلامية في قصة يوسف عليه السلام بسورة يوسف
Main Author: | Rochman, Fatchur |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.uinsby.ac.id/29793/1/Fatchur%20Rochman_A01214008.pdf http://digilib.uinsby.ac.id/29793/ |
Daftar Isi:
- Pada suatu malam ketika nabi Yusuf masih kecil, ia bermimpi dengan mimpi yang menakjubkan. Ia bermimpi melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan bersujud kepadanya. Ketika ia bangun, maka ia langsung mendatangi ayahnya, Nabi Ya’qub ‘alaihissalam menceritakan mimpinya itu. Ayahnya pun langsung memahami takwilnya, dan bahwa akan terjadi pada anaknya suatu urusan yang besar. Maka ayahnya segera mengingatkan Yusuf agar tidak menceritakan mimpinya itu kepada saudara-saudaranya yang nantinya setan akan merusak hubungan mereka dan berhasad kepadanya atas pemberian Allah itu. Yusuf pun menaati saran ayahnya.Nabi ya’qub Alaihissalam sangat sayang kepada Yusuf sehingga membuat saudara-saudaranya merasa iri dengannya. Mereka pun berkumpul untuk membuat makar kepadanya agar Yusuf dijauhkan dari ayahnya dan kasih sayang itu beralih kepada mereka.Salah seorang di antara mereka mengusulkan untuk membunuh Yusuf atau membuangnya ke tempat yang jauh agar perhatian ayahnya hanya tertumpah kepada mereka saja, setelah itu mereka bertobat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, akan tetapi di antara mereka ada yang menolak usulan dibunuhnya Yusuf, ia hanya mengusulkan agar Yusuf dimasukkan ke dalam sumur yang berada jauh agar nanti ditemukan oleh kafilah yang lewat, lalu mereka mengambil dan menjualnya. Ternyata usulan inilah yang dipandang baik dan diterima mereka. Dengan demikian, kesimpulan kesepakatan mereka adalah hendaknya Yusuf diasingkan dan dijauhkan dari tengah-tengah mereka.Cerita itu menerangkan bahwa nabi yusuf juga pernah merasakan kesedihan, mengalami ujian dan cobaan. Berbagai ujian dan cobaan dihadapinabi Yusuf dengan penuh kesabaran, sampai pada akhirnya kisah nabi Yusuf sampai pada tujuannya dan bertemu kembali dengan orang tuanya serta takwil mimpi yang menjadi nyata, sehingga kisah nabi Yusuf sangat menarik untuk diteliti.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bentuk tindak tutur khususnya tindak tutur Lokusi, ilokusi, perlokusi yang dituturkan oleh penutur. Fokus penelitian ini adalah bagaimana bentuk tindak tutur dalam kisah nabi Yusuf ? dan apa maksud dari penggunaan tindak tutur tersebut?. Adapun pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian Kualitatif, dengan metode pendekatan pragmatik.Hasil dari penelitian yang sudah peneliti lakukan dari surat yusuf ayat 1 sampai dengan ayat 55 menunjukan bahwa terdapat 40 bentuk tindak tutur Lokusi, seperti : “Bunuhlah Yusuf atau buanglah ke suatu tempat agar perhatian ayah tertumpah kepadamu, dan setelah itu kamu menjadi orang yang baik.” (yusuf:9), ilokusi, seperti : “Wahai ayahku! Sungguh, aku bermimpi melihat sebelas bintang,matahari, dan bulan kulihat semuanya bersujud kepadaku.” (Yusuf:4) dan perlokusi, seperti : “Dan datanglah sekelompok musafir, mereka menyuruh seorang pengambil air. Lalu dia menurunkan timbanya. Dia berkata “oh senangnya, ini ada seorang anak muda!” kemudian mereka menyebunyikannya sebagai barang dagang. Dan Allah maha mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (Yusuf:19).