Penafsiran Al Huruf Al Muqatta’ah (Studi Komparatif Penafsiran Syekh Abdul Karim al-Qushairi dan Syekh Abdul Qadir al-Jailani pada Huruf Sad, Qaf dan Nun)
Main Author: | Qadri, Abdul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.uinsby.ac.id/29706/1/Abdul%20Qadri_E93215085.pdf http://digilib.uinsby.ac.id/29706/ |
Daftar Isi:
- Alquran merupakan mukjizat agung Nabi Muhammad SAW bagi seluruh umat manusia, bagaikan luas samudra tanpa tepi yang terkandung mutiara dan permata. Hingga kini dan kapanpun tidak habis dan tidak henti-hentinya, para penyelam (ulama) mencari dan menemukan mutiara-mutiara ilmu didalamnya. Fawatih al-Suwar diantara sekian yang jarang disentuh, terutama al-H{uruf al-Muqat}t}a’ah yakni huruf-huruf terpisah yang berada dipermulaan surat dan karenanya tidak mengandung makna. Maka penggalian makan huruf-huruf tersebut hanya diketahui oleh manusia yang terus ber-mujahadat dan membersikan hati menuju Allah SWT ketika Kashf yakni kaum sufi. Penelitian ini, menggunakan metode analisis komparatif pada dua tokoh mufassir sufi yakni Syekh Abdul Karim al-Qushairi dan Syekh Abdul Qadir al-Jailani yang mampu menyingkap rahasia al-Huruf al-Muqatta’ah, khususnya yang memiliki satu huruf dan yang pertama kali turun yakni huruf Sad dalam Surat Sad, Qaf dalam Surat Qaf dan Nun dalam Surat al-Qalam. Bagi keduanya, huruf-huruf tersebut merupakan simbol-simbol yang dapat diketahui maknanya oleh Rasikhun fi al-‘Ilm dan penafsiran keduanya termasuk tafsir Ishari Sufi yang dapat diterima (Ishari al-Maqbul). Syekh Abdul Karim al-Qushairi menafsirkan ketiga huruf tersebut sama seperti Ibnu Abbas yakni sebagai simbol-simbol dari nama-nama agung Allah SWT yang bersumpah dengannya, sehingga huruf tersebut ber-mahall mansub atau majur. Huruf Sad mengandung nama-Nya al-Sadiq, al-Sani’ dan dua dari Asma’ al-Husna berupa al-Sabur dan al-Samd. Kemudian huruf Qaf mengandung nama-Nya Qawiyy, Qadir, Qarib dan, Qadir dari Asma’ al-Husna. Adapun pada huruf Nun, al-Qushairi hanya menukil dari Ibnu Abbas berupa Ikan paus/besar yang memikul alam semesta dipundaknya dan tempat tinta dalam riwayatnya yang lain dan juga Qatadah. Singkatan dari nama-Nya Nasir dan Nur merupakan perkataan ‘At}a’. Rangkaian kalimat, yakni Allah bersumpah dengan pertolongan-Nya kepada hamba-Nya yang beriman, dinukil dari perkataan Muhammad bin Ka’ab. Isharat dari ketiga huruf tersebut terkandung dalam kandungan masing-masing surat, selain itu al-Qushairi juga mengungkap muqsam ‘alaih (jawab sumpah) baik tersurat atau yang tersirat. Adapun bagi Syekh Abdul Qadir al-Jailani, ketiga huruf tersebut merupakan simbol yang menyifati Nabi Muhammad SAW dalam bentuk Kalam al-Nida’ (kalimat panggilan) panjang, sehingga huruf-huruf tersebut ber-mahall marfu’. Huruf Sad berupa kemuliaan sifat dan akhlaknya yakni al-Safi, al-Suduq dan al-Sabur. Huruf Qaf menyifati tugas kenabiannya sebagai seorang manusia sempurna yakni al-Qabil, al-Qaim dan al-Qaid. Dan huruf Nun sebagai penegasan akan keduduakannya disisi Allah SWT, yakni al-Naib, al-Nazir dan al-Naqyu. Isharat dari ketiga huruf tersebut memiliki keselarasan dengan Asbab al-Nuzul.