Peranan agama dalam rehabilitasi pelaku narkoba: studi kasus di Pondok Pesantren Suryalaya Inabah XIX

Main Author: Hidayatullah, Asyfar
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://digilib.uinsby.ac.id/28682/1/Asyfar%20Hidayatullah_E72214024.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/28682/
Daftar Isi:
  • Skripsi ini dilatarbelakangi karena semakin maraknya peredaran narkoba dari kalangan elit hingga masyarakat bawah, selain itu adanya anggapan bahwa para pelaku narkoba selalu dipandang negatif dan dikucilkan oleh lingkungan sekitarnya, padahal yang mereka butuhkan adalah dukungan untuk bangkit menjadi manusia normal lagi. Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah: (1) Bagaimana praktik agama sebagai media rehabilitasi adiksi narkoba di Pondok Pesantren Suryalaya Inabah XIX Surabaya?. (2) Bagaimana peran agama sebagai media rehabilitasi narkoba di Pondok Pesantren Suryalaya Inabah XIX Surabaya?. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Psikologi Agama dan metode Interpretasi Agama. Selain itu juga dimaksudkan untuk memperoleh keterangan dari para Anak Bina maupun Pengurus Pondok Pesantren Suryalaya Inabah XIX Surabaya, dengan meminjam teori William James yang menganalisis tentang peranan sentral agama dalam membentuk perilaku manusia, atau agama menjadi solusi terapi terbaik bagi kesehatan jiwa. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data menggunakan teknik deskriptif dari hasil penelitian.Hasil dari penelitian dan penulisan skripsi ini adalah: (1) Terapi di Pondok Suryalaya Inabah XIX menggunakan model pembinaan islami, yakni dengan metode terapi dzikir yang meliputi tiga tahapan, terapi mandi, shalat, kemudian dzikir yang dilakukan setiap hari selama minimal 6 bulan masa pembinaan. Setelah Anak Bina selesai mengikuti pembinaan di Inabah, masih dianjurkan untuk mengikuti program terapi bina lanjut, agar nantinya Anak Bina tidak kembali terjerumus dunia narkoba. (2) Dalam pelaksanaan program terapi, ada faktor pendukung dan faktor penghambat di Pondok Pesantren Suryalaya Inabah XIX Surabaya. Adapun faktor pendukung antara lain adanya kinerja pengurus yang baik antara pengurus dan santri binaan, kedispilinan Anak Bina dalam mengikuti program, program yang berkualitas dan sesuai, adanya dukungan masyarakat dan pemerintah, serta sarana dan prasarana yang memadai. Sedangkan faktor penghambatnya yakni kurangnya pemahaman Anak Bina terhadap baca tulis Al-Qur’an, sifat tempramental ataupun kerusakan kognitif pada Anak Bina, adanya perbedaan undang-undang tentang narkotika dan rehabilitasi.