Tarekat pinggiran: kajian sejarah dan ajaran tarekat Syadziliyah al Mas'udiyah

Main Author: Fauziyah, Siti
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://digilib.uinsby.ac.id/28620/7/Siti%20Fauziyah_E01214013.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/28620/
Daftar Isi:
  • Tarekat Syadziliyah al-Mas’udiyah adalah salah satu cabang dari tarekat yang didirikan oleh Abu al-Hasan al-Shadzili, yakni Syadziliyah. Tarekat ini didirikan dan diajarkan untuk kali pertama oleh Gus Qoyyim di Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang. Namun hingga kini, tarekat ini belum banyak ter-ekspose ke dunia luar sehingga masih tergolong tarekat pinggiran. Adapun fokus penelitian ini adalah:(1) Bagaimana sejarah dan perkembangan tarekat Syadziliyah al-Mas’udiyah?; (2) Bagaimana ajaran tarekat Syadziliyah al-Mas’udiyah?; (3) Bagaimana dinamika sosial yang mempengaruhi ajaran tarekat Syadziliyah al-Mas’udiyah? Melalui penelitian ini, penulis ingin mengkaji tarekat Syadziliyah al-Mas’udiyah menggunakan pendekatan historis dan teori perkembangan Ibn Khaldun untuk memotret sejarah dan perkembangan ajaran tarekat tersebut. Mengingat penelitian ini adalah penelitian lapangan-kualitatif, maka pengumpulan data dilakukan melalui penelurusan literasi dan melakukan wawancara serta observasi secara langsung, dan kemudian diolah sesuai dengan kebutuhan penelitian. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama, Tarekat Syadziliyah al-Mas’udiyah didirikan oleh Gus Qoyyim pada tahun 1998. Perjalanan tarekat ini diawali dengan mengadakan majelis zikir dan pengajian ketarekatan. Tarekat ini berkembang dari yang berupa majlis zikir harian, meluas menjadi kemisan, wulanan, bahkan tahunan. Perkembangan dan persebaran tarekat Syadziliyah al-Mas’udiyah sendiri dilakukan melalui tiga pilar, yakni: lembaga pendidikan, ikatan pendidik imtaq (IPDI), dan ISM’U. Kedua, Ajaran tarekat Syadziliyah al-Mas’udiyah antara lain: (1) Zuhud; (2) Tidak serta-merta meninggalkan urusan duniawi, dan tetap berpegang teguh pada syariat Islam; (3) Melatih jiwa; (4) Bersosialisasi dengan lingkungan. Sedangkan amalan yang dilakukan antara lain: (1) Memperbanyak membaca istighfar; (2) Shalawat Nabi; (3) Zikir; (4) Wasilah dan rabithah; (5) Wirid; (6) Uzlah dan suluk; (7) Hizb. Ketiga, Ajaran tarekat Syadziliyah al-Mas’udiyah sangat dipengaruhi oleh dinamika sosial masyarakat setempat. Diantaranya adalah: (1) Faktor ekonomi, memunculkan kewajiban zakat dan sadaqah atas harta lebihan, zakat yang dikeluarkan adalah 1/5 dari harta lebihan. (2) Faktor lingkungan, memunculkan ajaran untuk berjuang di jalan Allah SWT atau jihad dengan mengorbankan jiwa, raga dan harta. (3) Faktor agama, memunculkan ajaran shalat 3 waktu bagi para pekerja yang terpaksa tidak bisa melaksanakan shalat 5 waktu.