Konsep kesetaraan gender perspektif R.A. Kartini dalam pendidikan Islam

Main Author: Kamaludin, Asep
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2009
Subjects:
Online Access: http://digilib.uinsby.ac.id/28124/1/Asep%20Kamaludin_D01303006.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/28124/
Daftar Isi:
  • Skripsi ini adalah hasil studi kepustakaan (library research) untuk menjawab Konsep Kesetaraan Gender Perspektif R.A. Kartini dalam Pendidikan Islam dengan sumber masalah, I. Bagaimana konsep kesetaraan gender perspektif R.A. Kartini? 2. Bagaimana konsep keadilan dalam pendidikan Islam? 3. Bagaimana pandangan pendidikan Islam terhadap kesetaraan gender? 4. Bagaimana implementasinya dalam pendidikan Islam sekarang? Berkenaan dengan hal itu, penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu dengan cara menelusuri dan menganalisis buku-buku, jurnal, artikel, baik dari perpustakaan atau artikel dari internet tentang kesetaraan gender perspektif R.A. Kartini terutama kesetaraan dalam bidang pendidikan serta yang ada kaitannya dengan gender dalam pendidikan Islam. Dari hasil penelitian, diperoleh kesimpulan Pertama , pemikiran R.A. Kartini tentang konsep kesetaraan gender dalam bidang pendidikan mengemukakan beberapa pandangan pendidikannya yaitu bahwa kunci kemajuan bangsa terletak pada pendidikan, karena itu setiap putra bangsa harus .dapat menerima pendidikan secara sama. Selain itu, sistem dan praktik pendidikannya tidak mengenal diskrimina si dan ketidakadilan, dengan tidak membeda-bedakan jenis kelamin, agama, keturunan, status sosial, dan sebagainya. Pendidikan selain diorientasikan pada pengetahuan dan keterampilan hendaknya juga diarahkan pada kepribadian peserta didik. Kedua, konsep keadilan dalam pendidikan Islam tercermin dalam prinsip-prinsip demokrasi pendidikan Islam yaitu adanya persamaan bak dan kesempatan yang sama dalam belajar tanpa dibedakan stratifikasi sosialnya, tanpa adanya diskriminasi dan ketiadakadilan antara laki-laki dan perempuan, setiap individu bebas untuk mengekspresikan dan mengaktualisasikan kemampuan dirinya dalam bidang pendidikan yang sesuai dengan prinsip-prinsip pembebasan yang diajarkan AlĀ­ Qur'an. Ketiga, pandangan pendidikan Islam terhadap kesetaraan bahwasannya Islam dalam menempatkan wanita tidak ada perbedaan dengan kaum laki-laki, Islam merupakan agama yang paling memberikan kebebasan terbadap peran wanita, yaitu adanya persamaan dan kesempatan yang sama dalam menuntut ilmu, semua orang dihadapan Allah sama, yang membedakan disisi Allah hanyalah ketakwaannya. Keempat, pemikiran R.A. Kartini tentang konsep kesetaraan gender, dan prinsipĀ­ prinsip demokrasi dalam pendidikan Islam, masih belum terealisasi dalam praktik pendidikan Islam sekarang, masih terlihat adanya bias gender yaitu dalam buku dan teks-teks keagamaan seperti tafsir, fiqh masih mengandung pemahaman yang bias gender karena tergantung siapa yang menafsirkan, sehingga dapat mengarah kepada diskriminasi dan ketidakadilan kepada kelompok manusia tertentu.