Bimbingan Konseling Islam dengan teknik Sholat Jama'ah dalam menangani Disharmonis keluarga di Desa Sukorejo Kecamatan Karangbinangun Lamongan
Main Author: | Ihya'ulumuddin, Ihya'ulumuddin |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.uinsby.ac.id/28022/1/Ihya%27ulumuddin_B03206018.pdf http://digilib.uinsby.ac.id/28022/ http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/28022 |
Daftar Isi:
- apa saja yang menyebabkan disharmonis keluarga, (2) Bagaimana proses bimbingan konseling Islam dengan teknik Sholat jama'ah dalam menangani disharmonis keluarga di desa sukorejo kecamatan karangbinangun lamongan (3) Bagaimana basil bimbingan konseling Islam dengan teknik Sholat jama'ah dalam mengatsi disharmonis keluarga di desa sukorejo kecamatan karangbinangun lamongan. Adapun tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang membuat konseli mengalami kecemasan, untuk mengetahui proses bimbingan konseling Islam dengan teknik sholat jama'ah dalam mengtasi disharmonis keluarga di desa sukorejo kecamatan karangbinangun lamongan ,dan untuk mengetahui hasil bimbingan konseling Islam dengan teknik sholat jama'ah dalam mengtasi disharmonis keluarga di desa sukorejo kecamatan karangbinangun lamongan. Untuk mengungkap persoalan tersebut secara menyeluruh dan mendalam, dalam metode ini digunakan dengan metode kualitatif deskriptif untuk mengetahui faktor-faktor disharmonis yang terjadi pada keluarga, proses bimbingan konseling dan basil konseling. Kemudian data-data tersebut dianalisis dengan analisis deskriptif komparatif yang membandingkan teori dengan data yang diperoleh dilapangan. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa (1) dishannonis keluarga yang dialami oleh pasangan suami istri ini di karenakan factor tidak menerima adanya perjodohan yang di lakukan keluarganya pada dirinya, suami jarang ada waktu buat istri, suami kurang komunikasi dengan istri dan suami tidak memberikan kewajibannya sebagai seorang istri unruk melkukan hubungan sex. (2) proses konseling yang digunakan dalam mengatasi disharmonis keluarga tersebut menganut tahapan-tahapan konseling yaitu tahap eksplorasi masalah, tahap perumusan masalah, tahap identifikasi altematif, tahap perencanaan tahap tindakan atau komitmen, dan tahap penilaian atau umpan balik, (3) konseling yang ditempuh dapat dikatakan berhasil karena berindikator dari perilaku perilaku konseli terhadap istrinya seperti pemarah, keras krang ada waktu berdua dan tidak memberikan kewajibanya sebagai suami untuk membahagiakan istrinya dalam hubungan sexsual yang dahulu sering dilakukan dan dialami konseli sebelum diberikan konseling Islam. Menjadi jarang dan tidak pemah dilakukan lagi oleh konseli. •