Pengembangan perangkat pembelajaran model matematika Knisley untuk melatihkan kemampuan penalaran proporsional siswa

Main Author: Romadhon, Mochammad Roem
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://digilib.uinsby.ac.id/27506/1/Moch.%20Roem%20Romadhon_D04211030.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/27506/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran yang efektif untuk melatihkan kemampuan penalaran proporsional siswa. Model pembelajaran yang cocok adalah Model Matematika Knisley. Karena sintak pada Model Matematika Knisley mendukung siswa untuk melatih kemampuan penalaran proporsionalnya. Perangkat yang dikembangkan untuk Model Matematika Knisley adalah RPP dan LKS. Perangkat tersebut dikembangkan dengan model pengembangan IDI (Instructional Development Institute). Evaluasi perangkat yang dikembangkan meliputi kevalidan, kepraktisan dan keefektifan. Instrumen pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah teknik pengumpulan data dan Instrumen Penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik validasi, teknik angket, teknik observasi, dan tes uji kompetensi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar validasi, lembar observasi, lembar angket dan lembar tes. Subjek penelitian adalah 37 siswa kelas VII D SMP Negeri 35 Surabaya. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria valid dan praktis dengan catatan dapat digunakan dengan sedikit revisi. Pembelajaran memenuhi kriteria efektif dikarenakan rata-rata persentase respon siswa sebesar 89% merespon dalam kategori positif (senang, berminat, dan tertarik), keterlaksanaan sintaks pembelajaran memenuhi kriteria terlaksana dengan sangat baik dikarenakan rata-rata keterlaksanaan sintaksnya 97,5%, dan ketuntasan belajar siswa sebesar 81% secara klasikal sehingga masuk dalam kategori tuntas. Sebanyak 2 siswa (5,4%) masuk kategori level 2 (Aditif), sebanyak 5 siswa (13,6%) masuk dalam kategori level 3 (Pra Multiplikatif), sebanyak 19 siswa (51,3%) masuk dalam kategori level 4 (Multiplikatif Implisit) dan sebanyak 11 siswa (29,7%) masuk dalam kategori level 5 (Multiplikatif).