Sosialisasi politik virtual dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018: studi sosialisasi politik pada pemilih millennial melalui media sosial Komisi Pemilihan Umum Kota Surabaya

Main Author: Taufiq Ms, Taufiq
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://digilib.uinsby.ac.id/27402/1/Taufiq%20Ms_I01214006.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/27402/
Daftar Isi:
  • Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah mengalisis penerapan media sosial KPU Kota Surabaya dalam sosialisasi Pemilihan Gubernur Jawa Timur tahun 2018. Hal ini dikarenakan penelitian sebelumnya menunjukkan media sosial mempunyai dampak positif dalam komunikasi politik, mengingat hampir semua pemilih millennial di Kota Surabaya memiliki media sosial, selain itu karena Kota Surabaya merupakan pusat utama Ibu Kota Jawa Timur yang heterogen dan partisipasi politik masyarakatnya tidak jauh dari angkat 50% disetiap pemilihan Gubernur Jawa Timur. Tujuan skripsi ini untuk menganalisis penerapan media sosial oleh KPU Kota Surabaya beserta faktor pendorong dan penghambat dalam mensosialisasikan Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018 kepada Pemilih Millennial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam melihat sosialisasi politik ini adalah komunikasi politik dan Sosialisasi Politik. Dari hasil penelitian didapat adalah 1) Pemanfaatan sosial media bermanfaat bagi KPU Kota Surabaya dalam melakukan sosialisasi Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018 terutama pada pemilih millennial. Sosial media yang digunakan oleh KPU Kota Surabaya diantaranya adalah Fanspage Facebook dengan akun KPU Kota Surabaya, Instagram dengan nama akun @kpukotasurabaya, dan dan melalui Twitter dengan nama akun @KPU_Surabaya. Namun pemanfaatan media sosial ini belum bisa dioptimalkan dalam sosialisasi akibatnya tidak ada komunikasi dua arah di setiap postingan akun official media sosial KPU Kota Surabaya. Padahal media sosial ini selain sebagai sarana sosialisasi, bisa dimanfaatkan pula sebagai sarana komunikasi aktif antar KPU Kota Surabaya dengan pemilih millennial. 2) Dari pelaksanaan sosialisasi melalui media sosial oleh KPU Kota Surabaya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi sehingga pada pemilihan ini KPU Kota Surabaya lebih gencar daripada sebelum-sebelumnya dalam menggunakan media sosial. Diataranya pertama, adalah adanya intruksi dari KPU Pusat melalui surat edaran tanggal 29 November 2016. Kedua, letak Surabaya sebagai kawasan perkotaan (urban) yang notabennya pengguna media sosial cukup tinggi. Ketiga, Penggunaan media sosial lebih cepat dan efisien daripada media lainnya. Keempat, Partisipasi politik masyarakat Kota Surabaya masih rendah