Peningkatan pemahaman fikih materi Haji melalui model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw pada siswa Kelas V-B Minu Kedungrejo Waru Sidoarjo Tahun Pelajaran 2017/2018

Main Author: Anam, Mustajab Khoirul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://digilib.uinsby.ac.id/27267/3/Mustajab%20Khoirul%20Anam_D07214011.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/27267/
Daftar Isi:
  • Latar belakang penulisan ini berdasarkan hasil observasi dengan guru mata pelajaran fikih, bahwa guru kelas masih menggunakan metode ceramah, sehingga peserta didik dalam pembelajaran di kelas tidak terlibat langsung. Sehingga pemahaman peserta didik menjadi rendah, dan kurangnya variasi dalam model pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar mempengaruhi hasil pemahaman peserta didik. Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Adapun tujuan penelitian ini adalah 1. untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam meningkatkan Pemahaman Peserta didik Pelajaran Fikih Materi Haji Kelas V-B di MINU Kedung rejo Waru Sidoarjo Tahun Pelajaran 2017/2018. 2. Untuk mendeskripsikan peningkatan Pemahaman Peserta didik Pelajaran Fikih Materi Haji Kelas V-B di MINU Kedung rejo Waru Sidoarjo Tahun Pelajaran 2017/2018. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan model Kurt Lewin yang tiap siklusnya terdiri dari empat komponen pokok, yaitu: 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, 3) pengamatan, dan 4) refleksi. Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu menggunakan teknik observasi, wawancara, tes tertulis, non tes dan dokumentasi. Hasil penelitian ini telah berjalan dengan baik dan berhasil mengalami peningkatan pemahaman peserta didik melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada siswa kelas V-B MINU Kedung Rejo Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai akhir aktivitas guru siklus I mendapat 63,3 (cukup) dan meningkat pada siklus II menjadi 87,5 (sangat baik). Sedangkan, nilai akhir aktivitas siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 67,5 (cukup) menjadi 87,5 (sangat baik) pada sikus II. Hal ini juga dapat dibuktikan dengan nilai peningkatan pemahaman pada pra siklus, siklus I dan siklus II. Pada pra siklus persentase keberhasilan kelas 45,94% (kurang) dan rata-rata 65,8 (cukup), siklus I diperoleh persentase keberhasilan kelas 67,5% (cukup) dan rata-rata 70,27 (ukup) dan pada siklus II persentase keberhasilan kelas dan rata-rata meningkat dengan 86,4% (sangat baik) dan rata-rata 83,3 (sangat baik) dan telah memenuhi indikator kinerja yang ditetapkan.