Studi deskriptif tentang bimbingan dan konseling Islam terhadap Mualaf di Yayasan Muhtadin Masjid Al Falah Surabaya

Main Author: Wulandari, Siti Khoirunnisa
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://digilib.uinsby.ac.id/26257/2/Siti%20Khoirunnisa%20Wulandari_B53214037.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/26257/
Daftar Isi:
  • Fokus permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana proses bimbingan dan konseing Islam terhadap mualaf di Yayasan Muhtadin Masjid Al-Falah Surabaya dan bagaimana hasil proses bimbingan dan konseling Islam terhadap mualaf di yayasan muhtadin masjid Al-Falah Surabaya. Dalam menjawab permasalahan proses dan hasil tersebut, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Instrumen pengumpul data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Sehingga hasil data dianalisis dengan menggunakan observasi secara langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum mengikuti pembinaan, kondisi para mualaf mengalami kebingungan dalam mempelajari sholat dan ilmu agama Islam serta merasakan kegelisahan dalam menjalankan agama Islam karena tidak ada yang membimbing. Setelah mengikuti pembinaan di yayasan muhtadin masjid Al-Falah, para mualaf yang kebingungan dalam mempelajari sholat dan agama Islam seiring berjalannya waktu mulai bisa memahami dan mempraktikkan sholat serta sedikit demi sedikit mampu memahami ilmu agama yang disampaikan oleh para pembina mualaf pada saat pembinaan. Para mualaf mendapatkan ilmu baru, dorongan, dukungan, nasehat, dan motivasi selama mengikuti pembinaan. Para mualaf juga menjadi pribadi yang lebih sabar, kebutuhan beragamanya dapat terpenuhi dan mampu mencapai ketenangan dalam menjalani kehidupan. Salah satu metode yang digunakan dalam pembinaan mualaf adalah metode sharing. Metode ini merupakan sebuah kegiatan konseling dalam kelompok. Klien yang memiliki masalah dapat menemukan solusi dari sesama mualaf yang lebih berpengalaman dalam menghadapi permasalahan tentang mualaf. Metode ini dapat dikatakan sebagai salah satu metode yang tepat karena para mualaf tidak hanya dapat menemukan solusi dan jalan keluar masalah hanya dari konselor ataupun pembina, namun juga dapat menemukan solusi dari teman-teman sesama mualaf.