Tradisi Sebambangan dalam perspektif hukum Islam: studi kasus kawin lari antar pemuda di Kelurahan Kuripan Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung
Main Author: | Sururi, Hanifa Amalia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.uinsby.ac.id/25746/1/Hanifa%20Amalia%20Sururi_F52916005.pdf http://digilib.uinsby.ac.id/25746/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan: 1. Bagaimana cinta pemuda terhadap gadis sehingga melahirkan tradisi sebambangan di kelurahan Kuripan kecamatan Teluk Betung Barat kota Bandar Lampung? 2. Bagaimana perspektif hukum islam terhadap tradisi sebambangan di kelurahan Kuripan kecamatan Teluk Betung Barat kota Bandar Lampung? 3. Bagaimana perspektif Antropologi Budaya terhadap tradisi sebambangan di kelurahan Kuripan kecamatan Teluk Betung Barat kota Bandar Lampung? Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang menggunakan teknik dokumenter dan wawancara sebagai metode pengumpulan data. Jenis wawancara yang diterapkan adalah wawancara tidak berencana yang hanya memuat pertanyaan-pertanyaan pokok permasalahan yang ditanyakan pada tokoh adat, kepala kelurahan, tokoh adat dan masyarakat yang melakukan tradisi sebambangan. Data yang terkumpul lalu dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan pola pikir induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, tradisi sebambangan telah dilakukan oleh para pemuda Lampung di kelurahan Kota Karang secara turun temurun dan masih dipraktekkan hingga sekarang berdasarkan besarnya cinta dan tingginya harga diri seorang pemuda. Kedua ketentuan-ketentuan tradisi sebambangan adakalanya sesuai dengan ajaran Islam dan adakalanya tidak, sehingga sebambangan ini dapat dikualifikasikan pada ‘Urf shahih dan ‘Urf fasid. Misalnya yang termasuk dalam ‘Urf fasid ialah tradisi membawa perempuan yang sudah dilamar terlebih dahulu oleh laki-laki lain. Dengan semakin tingginya pendidikan dan semakin berkembangnya pergaulan masyarakat setempat, maka seharusnya budaya sebambangan telah ditinggalkan. Akan tetapi pada kenyataannya, eksistensi budaya sebambangan di kelurahan Kuripan Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung tetap terjaga, di mana setiap tahunnya selalu ada pemuda yang melakukan sebambangan.