Kompetensi guru pesantren dalam meningkatkan kecerdasan sosial santri: studi multi kasus di pondok pesantren Roudlotul Qur’an dan pondok pesantren Fathul Hidayah Lamongan

Main Author: Ashari, Muhammad Khakim
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://digilib.uinsby.ac.id/24927/1/Muhammad%20Khakim%20Ashari_F02316064.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/24927/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi guru pesantren dalam meningkatkan kecerdasan sosial santri. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimana kompetensi guru pesantren di PP. Roudlotul Qur’an dan PP. Fathul Hidayah Lamongan. Bagaimana usaha yang dilakukan oleh guru pesantren dalam meningkatkan kecerdasan sosial santri. Bagaimana kendala yang dihadapi oleh guru pesantren dalam meningkatkan kompetensinya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi kasus dan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, yakni fenomenologis dan interaksi simbolik. Hal yang pertama dilakukan adalah mengumpulkan data-data yang terkait dengan penelitian, kemudian peneliti mengklasifikasikan sesuai permasalahan yang dibahas, setelah itu data disusun dan di analisis dengan menggunakan analisis kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa para guru pesantren yang mengajar di Pondok Pesantren Roudlotul Qur’an dan Pondok Pesantren Fathul Hidayah Lamongan mempunyai kompetensi yang baik. Ada beberapa kompetensi yang terlihat dan tercermin pada diri guru pesantren, yakni kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Guru di pesantren dalam mengemban tugas sebagai pendidik juga mengalami kendala atau hambatan dalam meningkatkan kompetensinya. Hambatan tersebut berasal dari dua faktor, yakni internal dan eksternal. Upaya yang dilakukan oleh guru pesantren dalam meningkatkan kecerdasan sosial santri adalah dengan memanfaatkan pembelajaran yakni dengan memberikan pesan dan motivasi kepada santri, adanya evaluasi secara berkala, menyatukan visi dengan wali santri, memaksimalkan program kegiatan pesantren, keberadaan guru sebagai pembina dan pengawas, mengoptimalkan peran organisasi santri.