Radio dan eksistensi budaya lokal program "suegelle lek" di radio Suzana fm Surabaya

Main Author: Farida, Nuril Ilma
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://digilib.uinsby.ac.id/24601/1/Nuril%20Ilma%20Farida_B06214025.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/24601/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini mengkaji tentang motif radio membuat program Suegelle Lek yang berkarakter budaya lokal dan bagaimana program Suegelle Lek yang berkarakter budaya lokal dilihat dalam prespektif ekonomi media. Untuk mengungkap persoalan tersebut secara menyeluruh dan mendalam, maka peneliti melakukan pengkajian dengan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Sesuai dengan permasalahan tersebut maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam. Dari penelitian tersebut mendapatkan hasil yaitu motif radio Suzana FM membuat program Suegelle Lek untuk mewujudkan dan melestarikan budaya lokal melalui nama program yang diplesetkan, menghidupkan suasana malam hari, membuat gimmick atau variasi program Suegelle Lek, dialek bahasa Suroboyoan. Dilihat dari perspektif ekonomi media program Suegelle Lek ini mendapat respon pendengar dan rating tinggi, iklan di Program Suegelle Lek tidak sebanding dengan respon pendengar dan rating yang diperoleh karena pengiklan mempercayai bahwa jam malam tidak banyak yang mendengarkan selain itu juga persaingan iklan di media lain sangat tinggi. Selain dari iklan program Suegelle Lek ini mendapat keuntungan berupa Endorse. Support Endorse yang diberikan pendengar berupa hadiah – hadiah untuk pemenang setiap episodenya. Sehingga radio tidak mengeluarkan biaya untuk pemenang primor. Hal ini merupakan bentuk kecintaan pendengar terhadap program Suegelle Lek. Radio Suzana FM lebih mengutamakan program yang berkarakter budaya lokal karena radio ingin menjaga eksistensinnya dimasyarakat.