Peningkatan pemahaman materi Sumber Daya Alam berdasarkan kondisi alam di Indonesia mata pelajaran IPS melalui metode Resitasi di kelas IV MI Muhammadiyah 23 Surabaya
Main Author: | Nurchalimah, Fita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.uinsby.ac.id/24209/6/Fita%20Nurchalimah_D27213328.pdf http://digilib.uinsby.ac.id/24209/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilakukan dengan alasan rendahnya tingkat pemahaman siswa mata pelajaran IPS kelas IV MI Muhammadiyah 23 Surabaya. Salah satu penyebabnya yaitu kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru. Guru belum menggunakan metode belajar inovatif, kreatif, dan menarik sehingga siswa mudah bosan dan siswa kurang memperhatikan guru. Hal ini mengakibatkan rendahnya tingkat pemahaman siswa. Salah satu tindakan yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan menerapkan metode resitasi dalam pembelajaran IPS materi sumber daya alam berdasarkan kondisi alam di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk dengan menerapkan metode resitasi sehingga siswa aktif mencari sumber belajar dan akan lebih banyak belajar, terlebih lagi pada penggunaan metode resitasi ini, menuntut pertanggung jawaban dari siswa terhadap tugas yang mereka kerjakan, dengan cara mempresentasikan hasil tugas yang dikerjakan di depan kelas. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV MI Muhammadiyah 23 Surabaya, dengan jumlah 20 siswa, yang terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Metode penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan model Kurt Lewin yang terdiri dari dua siklus dengan empat tahapan yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru dalam pembelajaran mengalami peningkatan, dari nilai 75 pada siklus I menjadi 98 pada siklus II. Aktivitas siswa pada siklus I sebesar 75 kemudian pada siklus II menjadi 91,1. Nilai rata-rata kelas saat pra siklus mencapai 46,3 meningkat pada siklus I menjadi 68,2, sedangkan pada siklus II mencapai 82,4. Persentase ketuntasan pemahaman siswa pada pra siklus sebesar 5%, pada siklus I mencapai 65%, sedangkan pada siklus II meningkat sebesar 20% menjadi 85%.