Studi analisis hadis tentang isbal ketika shalat: hadits koleksi Abu Dawud nomor indeks 638
Main Author: | Hadi, Arif Prasetyo |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2008
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.uinsby.ac.id/24021/1/Arif%20Prasetyo%20Hadi_E33304001.pdf http://digilib.uinsby.ac.id/24021/ |
Daftar Isi:
- Isbal sebagaimana banyak dipahami adalah menjulurkan kain pakaian (sarong, jubah maupun celana), melebihi mata kaki. Isbal adalah praktek yang dilarang oleh Rasulullah. Maka untuk menghindari agar tidak tetjerumus untuk melakukan aktivitas yang dilarang Rasul, sebagian umat Islam memakai pakaian cingkrang (melabuhkan kain tidak melebihi mata kaki). Lebih dari itu, berdasarkan sebuah hadis, dilarang pula berpakaian Isbal ketika shala "karena Allah tidak menerima shalat orang yang Isbaf', demikian bunyi redaksinya. Maka muncul pertanyaan apa sebenarnya Isbal itu ? mengapa dilarang? untuk menjawab kedua pertanyaan di atas, dilakukan penelusuran terhadap dua kata kunci, yakni Isbal dan huyala. Selain itu, dengan memanfaatkan asbab al-wurud, mengupayakan membingkai kapan hadis Isbal disabdakan, dan mengapa ia dilarang. Menelusuri data historis hadis tentang Isbal mutlak dilakukan, guna mengetahui makna apa yang terdapat dibalik larangan itu. Lebih-lebih hila dikaitkan dengan ibadah shalat. Dalam kaitannya dengan shalat, dilakukan pemahaman terhadap makna "Allah tidak menerima shalat orang yang Isbal kain sarungnya", agar diketahui apakah perilaku Isbal ketika mengetjakan shalat menjadikannya batal, ataukah hanya sebatas gugur pahalanya.