Etika berdoa dalam al Quran: analisis terhadap penafsiran M. Quraish Shihab dalam tafsir al Misbah
Main Author: | Antoni, Muhammad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.uinsby.ac.id/24016/1/Muhammad%20Antoni_E63207034.pdf http://digilib.uinsby.ac.id/24016/ http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/24016 |
Daftar Isi:
- Salah satu sarana bagi manusia untuk berusaha memenuhi kebutuhannya, setelah ikhtiar adalah berdo' a. Dalam pengertian ibadah, berdo'a adalah bentuk amal mulia karena dalam ritualnya terkandung unsur penyembahan (ta 'abbud) yang berupa pengagungan, pemujaan dan permohonan kepada Allah SWT. Do'a juga dapat diibaratkan sebagai senjata, kekuatannya tergantung pada kekuatan orang yang menggunakannya. Jika senjata itu baik dan tiada cacatnya, dalam arti "ampuh", kemudian orang yang menggunakannya juga ahli, memahami dan menguasai karekteristik senjata itu, serta digunakan untuk tujuan mulia, dapat dipastikan bahwa hasil yang didapatkan akan optimal. Selain itu do'a menunjukkan dekatnya relasi manusia dengan penciptanya. Do'a juga merupakan salah satu komunikasi, di mana orang bisa menumpahkan segala isi hatinya pada saat itu. Ia bisa menjadi pengobat rindu yang bisa mengobati pelakunya, sehingga bisa terlepas dari himpitan kesulitan. Ahli-ahli psikologi modern membuktikan bahwa do'a ternyata sangat efektif dalam menjaga keseimbangan jiwa manusia. Penelitian tentang etika berdo'a dalam karya tulis ini menggunakan metode tahliliy yaitu mencoba menganalisis penafsiran Quraish Shihab. Maksud dari penelitian ini, diharapkan agar mencapai suatu kesimpulan yang paling akurat dari penafsiran yang diungkapkan Quraish Shihab mengenai etika berdo'a dalam AlÂQur'an. Penelitian ini berbentuk library research dengan metode kualitatif. Dan dari penafsiran tersebut, dapat dipetik kesimpulan bahwa dalam berdo'a dibutuhkan etika-etika tertentu. Hal itu supaya do'a yang dipanjatkan bisa optimal dan dikabulkan Allah SWT. Selain bedo'a sesuai etika, hendaklah disertai dengan usaha yang maksimal pula, pepatah mengatakan: "do'a tanpa usaha itu kosong dan usaha tanpa do'a itu sombong".