Pandangan Ali Syari’ati tentang raushanfikr dalam revolusi Islam Iran: studi relasi Islam dan politik
Main Author: | Atstsa’uri, Fajrul Islam |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.uinsby.ac.id/23865/1/Fajrul%20Islam%20Atstsa%27uri_C03205048.pdf http://digilib.uinsby.ac.id/23865/ |
Daftar Isi:
- Skripsi ini adalah hasil penelitian kepustakaan untuk menjawab pertanyaan: Bagaimana pandangan Ali Syari'ati tentang Raushanjikr dalam konteks relasi Islam dan politik. Bagaimana kontribusi pandangan Ali Syari’ati tentang Raushanjikr dalam revolusi Islam Iran. Data dihimpun dengan cara mempelajari serta menelaah sumber kepustakaan dan selanjutnya dinalisis dengan menggunakan metode kajian isi (content analysis). yaitu metode yang digunakan untuk mengungkapkan isi sebuah buku atau pemikiran seseorang yang menggambarkan situasi penulis dan masyarakat pada waktu buku itu ditulis atau pemikiran itu dikeluarkan. Melalui metode content analysis dapat diketahui ide-ide dan pemikiran Ali Syari'ati yang semuanya tertuang ..dalam buku-buku atau tulisan lainnya yang terdokumentasi. Dengan metode ini semua yang terdokumentasi itu barn dapat dianalisis secara mendalam untuk mendapatkan konsepsi-konsepsi yang lebih baru. Selanjutnya, menggunakan pendekatan hermeneutik, yaitu metode ini digunakan untuk menafsirkan secara kritis sumber-sumber data yang diperoleh terkait dengan fokus penelitian. Model analisis ini mencoba untuk mengangkat hubungan dialektis antara teks sebagai sumber informasi dengan wacana konteks yang terbangun dibalik sumber tersebut. Dalam penelitian ini dinyatakan bahwa, dalam konteks relasi Islam dan politik Raushanfikr merupakan konsep kunci kepemimpinan yang dapat dikategorikan kepada paradigma simbiotik karena mene atkan intelektual sebagai kunci kepemimpinan ideal dalam Syi'ah dengan syura atau musyawarah (demokrasi) sebagai model seuksesi Setidaknya terdapat dua kontribusi Raushanfikr dalam revolusi Islam Iran. Pertama, yaitu pada tataran pemikiran (ide atau gagasan). Kelompok Raushanjikr dalam hal ini mampu menciptakan suatu pandangan dan kesadaran baru baik dibidang sosial, politik maupun keagamaan yang revolusioner. Kedua, yaitu pada tataran gerakan kultural. Para Raushanjikr berhasil memulai langkah-langkah dan memprakarsai gerakan-gerakan revolusi Islam Iran. Sejalan dengan kesimpulan di atas,pertama,siapapun pemimpin dalam masyarakat baik intelektual amaupun ulama hendaknya mengedepankan kemaslahatan umat salah satu model suksesi yang bisa dipilih dalam rangka kemaslahatan umat yaitu musyawarah yang tetap berpegang kepada nilai-nilai dan etika Islam. Kedua, peran seorang cendekiawan maupun ulama dalam mendorong perubahan masyarakat islam sangat strategis, hendaknya orang-orang yang telah dianugrahi hikmah ini tidak anti-sosial dan berada di menara gading. Pengabdian mereka kepada masyarakat itu yang utama.