شخصية إيكال في رواية عساكر قوس قزح لأندريا هيراتا دراسة سيكولوجية أدبية

Main Author: Ulum, Zuhrotul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://digilib.uinsby.ac.id/23601/3/Zuhrotul%20Ulum_A91214126.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/23601/
Daftar Isi:
  • Tokoh Ikal dalam novel “’Asaakir Qous Quzah”, atau “Laskar Pelangi” karya Andrea Hirata, merupakan tokoh utama yang memiliki beberapa hal menarik dalam kepribadiannya. Oleh karena hal tersebut, peneliti meneliti mengenai kepribadian tokoh Ikal dalam novel “’Asaakir Qous Quzah”, atau “Laskar Pelangi” karya Andrea Hirata tersebut. Dalam penelitiannya, peneliti menggunakan teori yang ada pada kajian psikologi sastra yaitu teori psikoanalisi Sigmund Freud. Sebelumnya, peneliti juga memaparkan dalam rumusan masalah pertama, yang pembahasannya mengenai siapa tokoh Ikal dalam novel “’Asaakir Qous Quzah”, atau “Laskar Pelangi” karya Andrea Hirata tersebut. Kemudian pada pembahasan berdasarkan rumusan masalah ke dua, peneliti meneliti novel “’Asaakir Qous Quzah”, atau “Laskar Pelangi” karya Andrea Hirata tersebut dengan fokus pada kepribadian tokoh Ikal berdasarkan teori Sigmund Freud. Adapun metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode penelitian deskriptif kualitatatif. Metode ini digunakan untuk menggali sumber informasi dan data yang berupa teks-teks sastra, sehingga data yang tampil bukan berupa konsep-konsep secara statistik. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian mengenai kepribadian tokoh Ikal dalam novel “’Asaakir Qous Quzah”, atau “Laskar Pelangi” karya Andrea Hirata tersebut adalah, bahwa Ikal merupakan seorang anak kecil dari keluarga yang miskin, yang memiliki banyak keinginan, salah satunya adalah bersekolah. Meski dengan berbagai keterbatasan yang ada, pada ahirnya ia dapat bersekolah di SD MD atau SD Muhammadiah, merupakan sekolah tua yang kemudian memberikan banyak pengalaman bagi ikal, dan mempertemukannya pada “Laskar Pelangi”, sebutan bagi Ikal dan teman-temannya. Di ahir perjalanannya, Ikal berhasil melanjutkan kuliah di luar negeri, dengan kemauan, tekad, dan kerja kerasnya, setelah bekerja sebagai pegawai pos.