Tinjauan hukum Islam terhadap pelaksanaan hak dan kewajiban suami istri dalam kasus istri petani yang bekerja membantu mencari nafkah keluarga di Desa Pucuk Kecamatan Dawarblandong Kabupaten Mojokerto

Main Author: Samsudin, Mohamad Nur
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://digilib.uinsby.ac.id/23591/6/Mohamad%20Nur%20Samsudin_C31213101.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/23591/
Daftar Isi:
  • Skripsi yang berjudul Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan Hak Dan Kewajiban Suami Istri Dalam Kasus Istri Petani Yang Bekerja Membantu Mencari Nafkah Keluarga di Desa Pucuk Kecamatan Dawarblandong Kabupaten Mojokerto merupakan penelitian lapangan untuk menjawab pertanyaan bagaimana pelaksanaan hak dan kewajiban suami istri dalam kasus istri petani yang bekerja membantu mencari nafkah keluarga di Desa pucuk kecamatan dawarblandong kabupaten mojokerto? dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap pelaksanaan hak dan kewajiban suami istri dalam kasus istri petani yang bekerja membantu mencari nafkah keluarga di desa pucuk kecamatan dawarblandong kabupaten mojokerto. Data penelitian dihimpun melalui wawancara, observasi, serta dokumentasi yang menunjukkan bahwa peran istri petani dalam membantu mencari nafkah keluarga selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif, yakni sebuah metode yang menggambarakan dan menafsirkan data yang telah terkumpul dengan menggunakan pola pikir deduktif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: pertama, Pelaksanaan hak dan kewajiban suami istri dalam kasus istri petani sama sekali tidak terganggu, dalam arti keduanya tetap bisa menjalankan hak dan kewajibannya dengan baik serta saling membantu satu sama lainnya, apalagi hal itu didasari asas kesukarelaan antara kedua belah pihak. Akan tetapi hal tersebut akan menimbulkan dampak positif yaitu semakin meningkatnya perekonomian keluarga dan dampak negatif yaitu kurang maksimalnya peran istri dalam mengurus rumah tangga. kedua Pelaksanaan hak dan kewajiban antara suami istri dalam kasus istri petani dibolehkan berdasarkan firman Allah Swt. surat At-Tahrim ayat 6 dan pasal 77 ayat 2 Kompilasi Hukum Islam tentang kebolehan suami istri untuk saling membantu satu sama lain serta memenuhi asas kesukarelaan. Akan tetapi, sebaiknya pelaksanaan hak dan kewajiban seperti di atas tidak dilakukan karena adanya dampak negatif yang ditimbulkannya. Sejalan dengan kesimpulan di atas, maka bagi suami, hendaknya lebih memperhatikan kewajibanya sebagai kepala rumah tangga dan mencegah istrinya bekerja serta lebih giat untuk bekerja demi mencukupi nafkah keluarga dan bagi masyarakat Desa Pucuk, hendaknya profesi sebagai petani tidak di jadikan mata pencaharian utama supaya keseimbangan dalam keluarga tidak terganggu.