Invasi Fatimiyyah ke Mesir
Main Author: | Junaidy, Abdul Basith |
---|---|
Format: | Article NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Ampel Surabaya
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.uinsby.ac.id/21508/1/Abdul%20Basith%20Junaidy_Invasi%20Fatimiyyah%20ke%20Mesir.pdf http://digilib.uinsby.ac.id/21508/ http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/21508 |
Daftar Isi:
- Berdirinya Dinasti Abbasiyah di Bagdad telah semakin menjauhkkan kaum Alawiyyin dari percaturan politik. Bahkan mereka terus dikejar Abbasiyah di manapun berada untuk dimusnahkan. Salah satu keturunan Ali adalah Isma’il bin Ja’far al-Sadiq. Para pengikutnnya telah berhasil mendirikan kekhalifahan Fatimiyyah di tempat yang dapat dikatakan jauh dari pusat kekuasaan Abbasiyah di Bagdad. Selama beberapa abad, Fatimiyyah menguasai Afrika Utara, Mesir dan Magrib. Untuk dapat menguasai wilayah-wilayah tersebut, Fatimiyyah memiliki keyakinan bahwa jika Mesir bisa dikuasai, maka akan menjadi mudah menguasai wilayah-wilayah sekitarnya, sebab Mesir memiliki arti strategis baik dari sisi letak geografis maupun ekonomis. Atas dasar itu, ide penaklukan Mesir diwariskan secara turun temurun oleh para khalifah Fatimiyyah. Ada proses invasi yang dilakukan para khalifah Fatimiyyah untuk menaklukkan Mesir oleh 4 Khalifah yaitu al-Mahdi, al-Qaim, al-Mansur dan al-Mu’iz lidinillah yang berlangsung selama kurang lebih 57 tahun. Akhirnya, perjuangan tak kenal menyerah dengan berbagai strategi telah membuahkan hasil ditaklukkannya oleh oleh Fatimiyyah pada tahun 358 oleh khalifah al-Mu’iz lidinillah di bawah pimpinan panglima Jauhar.