Daftar Isi:
  • Pendidikan merupakan upaya untuk menempatkan manusia sebagai pusat tujuan dari segala proses pendidikan. Pendidikan berusaha menggali dan meningkatkan segala potensi yang dimiliki manusia sehingga ia dapat memfungsikan secara optimal kedudukannya sebagai khalifah di bumi. Pendidikan sebagai praktik pembebasan yang dicetuskan oleh Paulo Freire memberikan asumsi bahwa pendidikan dapat digunakan sebagai alat pembebasan yang meletakkan pembebasan manusia pada fitrah kemanusiaannya. Paulo Freire menyatakan pendidikan pembebasan dengan suatu pembebasan yang bermuara pada dikotomi peran antara guru dan peserta didik yang dikonsepsikannya dengan istilah banking of education. Menurut Freire, model pendidikan seperti itu menjadikan peserta didik berada dalam posisi tertindas oleh hegemoni guru yang seakan merasa dirinya paling berhak dalam mengamati dan menilai realitas kehidupan. Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini adala dengan menggunakan pendekatan deskriptif analitis kritis yaitu metode yang dikembangkan oleh Jujun Suriasumantri. Pendekatan ini digunakakn oleh penulis karena jenis penelitian ini adalah kualitatif dan tidak menguji hipotesis. Dalam arti penulis hanya menggambarkan dan menganalisis data yang diperoleh, disusun dan dieksplorasi kemudian dianalisa dengan menggunakan metode kritis tentang pendidikan pembebasan Paulo Freire dengan konsep pembebasan dalam pendidikan Islam. Dapat diambil suatu kesimpulan bahwa pembebasan yang dilontarkan oleh Paulo Freire tidak memiliki kesamaan dengan misi pembebasan dalam Islam, dimana pembebasan yang dilontarkan oleh Freire bermula ketika ia merasa adanya ketidakadilan lembaga keagamaan seperti Gereja yang dimonopoli untuk kepentingan para penindas dan pemimpin Brazil, sedang dalam Islam pembebasan bermula ketika Islam turun dengan membawa misi untuk perbaikan akhlak.