Penafsiran qalbun salim dalam al-Quran: studi komparatif antara tafsir Al Mishbah dan Tafsir fi Zhilal al-Quran
Main Author: | Asiri, Dewi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.uinsby.ac.id/20893/1/Cover.pdf http://digilib.uinsby.ac.id/20893/2/Abstrak.pdf http://digilib.uinsby.ac.id/20893/3/Bab%201.pdf http://digilib.uinsby.ac.id/20893/4/Bab%202.pdf http://digilib.uinsby.ac.id/20893/5/Bab%203.pdf http://digilib.uinsby.ac.id/20893/6/Bab%204.pdf http://digilib.uinsby.ac.id/20893/7/Bab%205.pdf http://digilib.uinsby.ac.id/20893/8/Daftar%20Pustaka.pdf http://digilib.uinsby.ac.id/20893/ |
Daftar Isi:
- Dengan hati yang berfungsi sebagai akal pikiran, manusia dapat mempertahankan hidupnya sesuai tugasnya sebagai khalifah. Menjalankan fitrahnya seperti yang Allah ciptakan pada masing-masing individu. Namun tidak semua orang mampu memfungsikan hati dengan baik. Karena tergoda dengan bujukan yang mendorongnya berbuat pelanggaran, dan hati nuraninya tidak dapat mengendalikannya. Akibatnya hati menjadi kotor dan susah untuk berbuat taat. Akan tetapi hidayah Allah akan singgah pada hati yang mampu difimgsikan dengan baik. Bagi pemiliknya yang selalu berusaha menjaga kebersihan hati dari berbagai kotoran yang hinggap, maka hatinya akan berhasil memperoleh predikat qalbin salim yang dengannya ia akan dapat bertemu dengan Allah dengan selamat. Berbagai penafsiran mengenai qalbin salim tersebar di berbagai kitab klasik maupun modem. Penulis menyajikannya dengan menguraikan perbandingan dari dua kitab tafsir yang tergolong modem. Meskipun redaksi masing-masing kitab berbeda, namun pesan yang tersirat dilalamnya menginformasikan akan pertingnya landasan tauhid dalam kehidupan manusia. Ekspresi dari sikap tauhid ini akan melahirkan hati yang dapat mengantarkan pemiliknya bertemu dengan Allah Swt. dalam keadaan selamat di hari kemudian.