العناصر الداخلية في رواية مذكرات طبيبة لنوال السعدوي
Daftar Isi:
- Nawal El Sadawi adalah seorang penulis terkenal dunia. Dia adalah seorang novelis, psikiater, dan penulis lebih dari empat puluh buku fiksi dan non fiksi. Dia menulis dalam bahasa Arab dan tinggal di Mesir. Novel dan buku-bukunya pada situasi perempuan memiliki efek yang mendalam pada generasi-generasi perempuan muda dan laki-laki selama lima dekade terakhir. Skripsi ini menjelaskan tentang unsur intrinsik dalam novel "Memoar Seorang Dokter Perempuan" Karya Nawal Sa'dawi. Masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah: I ) Siapakah Nawal el-Sa'dawi?. 2) Apa isi novel "Memoar Seorang Dokter Perempuan" ?. 3) Bagaimana unsur-unsur intrinsik yang ada dalam novel tersebut?. Berkenaan dengan masalah tersebut, dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan unsur intrinsik dalam membahas novel "Memoar Seorang Dokter Perempuan". Metode yang digunakan adalah metode bayani dan tahlili agar memperoleh data yang konprehensif dalam menjawab rumusan masalah tersebut. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: I) Nawal El Sadawi adalah salah satu sastrawan Mesir yang terkenal dengan feminisme dan karya-karyanya yang mengkritik tajam pada kedzaliman yang dilakukan pemerintah terhadap masyarakat di tingkat bawah dan penindasan kaum Adam terhadap perempuan. Di samping ia terkenal dengan sastrawan ia juga seorang dokter kejiwaan. Sebagai sastrawan dan dokter, ia mampu menelurkan banyak karya dalam berbagai hal. Hal ini juga dapat diketahui dalam novel "Memoar Seorang Dokter Perempuan". Novel tersebut menggambarkan tentang gairah seorang pemuda yang mencoba mengkritisi ketidakadilan gender akibat dari budaya patriarki di Mesir pada masa pemerintahan presiden Anwar al Saddat, karena hal tersebut nawal (tokoh" Aku") memutuskan untuk study ilmu kedokteran. Unsur-unsur intrinsik yang ditemukan di dalam novel Memoar Seorang Dokter Perempuan adalah I) temanya mengetengahkan ketidakadilan gender akibat budaya patriarki, 2)penokohan menggunakan tokoh Aku , 3) latar novel tersebut di Mesir pada masa pemerintahan Anwar al Saddat, 4) plot maju, 5) gaya bahasa yang digunakan adalah kiasan, hiperbola dan personifikasi, 6) suasana batin pengarang tersebut sangat terkungkung oleh sistem patriarki di dalam keluarganya dan di masyarakat hingga akhimya dia memutuskan belajar ilmu kedokteran untuk mengetahui perbedaan perempuan dan lelaki.