Relevansi antara shalat tahajjud dan ketenangan jiwa
Daftar Isi:
- Skripsi ini berjudul "Relevansi Antara Sholat Tahajjud Dan Ketenangan jiwa", masalah pokok yang dibahas dalam judul skripsi ini adalah bagaimana relevansi pelaksanaan shalat tahajjud dengan ketenangan jiwa bagi santri di YPP. Putri AnĀ Nuriyah. Dengan tujuan Untuk mengetahui kerelevansian pelaksanaan sholat tahajjud dengan ketenangan jiwa bagi santri di YPP. Putri An-Nuriyah. Penelitian ini berjenis field research (penelitian lapangan) yang bersifat kualitatif dan berdasarkan pada metode induktif dan analisanya menggunakan pendekatan diskriptif. Tahajjud artinya bangun dari tidur. Sholat tahajjud adalah sholat sunnah mu'akad (sholat sunnah yang dikuatkan oleh syara') yang dikerjakan pada waktu malam dan dilaksanakan setelah terjaga dari tidur walaupun hanya sebentar. Orang yang melakukan sholat tahajjud disebut mutahajjid. Sholat tahajjud merupakan sholat sunnah yang memiliki banyak keistimewaan. Apabila sholat ini rutin dan ikhlas dilakukan maka akan mendapatkan ketenangan jiwa dan raga. Ketenangan yang diperoleh melalui sholat tahajjud dalam rangka bertaqorrubillah, akan dirasakan oleh seseorang yang melaksanakan sholat tahajjud sebagai suatu kenikmatan. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Sholat tahajjud dilakukan santri di YPPP. An-Nuriyah sebagai aktivitas di malam hari. Di mana pada saat manusia terlelap dalam tidurnya dan berbagai aktifitas hidup berhenti untuk istirahat. Keadaan tersebut, menjadikan suasana hening, sunyi clan tenang. Kondisi ini akan menunjang konsentrasi seorang yang akan bertaqorrub ilallah, maka hal ini merupakan kenikmatan pada dirinya. Pada pukul tiga malam santri-santri mulai dibangunkan setelah itu mengambil air wudhu dan sebagian santri ada yang mandi lalu melakukan sholat tahajjud secara individu, akan tetapi tidak semua santri melakukannya. Ada beberapa alasan bagi santri dalam melakukan sholat tahajjud: 1. Shalat tahajjud murni Karena Allah swt, 2. Shalat tahajjud sebagai formalitas, 3. Shalat tahajjud hanya untuk mengisi absensi. Setelah melakukan sholat tahajjud, biasanya santri melanjutkan dengan membaca wirid yang dianjurkan dari pondok pesantren.