Unsur-unsur salafi dalam pemikiran Teologi Al Ghazali

Main Author: Firdaus, Aizza Rifqi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://digilib.uinsby.ac.id/20020/26/Aizza%20Rifqi%20Firdaus_E01213007.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/20020/
Daftar Isi:
  • Jika seseorang ingin mendalami seluk beluk agamanya maka ia harus mempelajari teologi yang terdapat di dalam agama yang dianutnya. Teologi merupakan ilmu yang membahas ajaran-ajaran dasar suatu agama. Teologi memberikan seseorang keyakinan-keyakinan berdasarkan pada landasan kuat yang tidak mudah diombang-ambing oleh peredaran zaman. Dalam agama Islam, terdapat beberapa aliran teologi, diantaranya yaitu khawarij, murji’ah, jabariah, qadariyah, mu’tazilah, syi’ah, salafi, dan khalaf. Salafi merupakan salah satu aliran dalam teologi yang dalam perkembangannya banyak mengalami kontroversi makna. Salafi berasal dari kata salafa yang mempunyai arti yang terdahulu. Secara istilah, salafi mempunyai arti ulama-ulama salaf yang hidup pada tiga abad pertama dalam Islam. Seiring perkembangan zaman, salafi mengalami perkembangan bahkan perubahan. Di zaman kontemporer ini, terdapat sebagian kelompok yang menamakan dirinya dan berbagai ajaran-ajaran yang ada didalamnya sebagai kelompok salafi. Namun salafi yang penulis maksud bukanlah kelompok-kelompok salafi tersebut. Salafi yang penulis maksud lebih condong kepada makna kata salafi. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh M. Said Ramadhan al-Buthi bahwa salafi bukanlah tentang nama suatu golongan akan tetapi salafi merupakan ajaran-ajaran yang mengacu pada prinsip-prinsip dasar hukum Islam yang digunakan oleh generasi yang hidup pada tiga abad pertama dalam Islam. Ajaran-ajaran tersebut meliputi pembahasan tentang ketuhanan, keimanan, takdir, hari akhir, surga, neraka, dan lain sebagainya. Terdapat beberapa ilmuwan yang menulis pemikirannya tentang ajaran-ajaran tersebut, salah satunya yaitu al-Ghazali, seorang pakar teologi yang pemikiran-pemikirannya banyak dijadikan rujukan oleh banyak kalangan. Di dalam beberapa karya teologinya yang dijadikan satu dalam sebuah buku terjemahan, pemikiran al-Ghazali berpihak pada ajaran salafi bahkan ia dengan jelas menyatakan bahwa salafi adalah ajaran yang paling benar. Adanya unsur salafi dalam teologi al-Ghazali penulis ulas melalui tiga hal yaitu tentang hak mutlak Tuhan, perbuatan manusia, dan takwil. Hal ini menjadi sebuah anomali dalam gambaran pemikiran al-Ghazali mengingat bahwa ia dikenal sebagai tokoh asy’ariyah. Kata kunci: Salafi, teologi, dan al-Ghazali.