Wacana dan praktik pluralisme keagamaan di Indonesia
Main Authors: | Hilmy, Masdar, Syafaq, Hammis, Riyadi, Abdul Kadir, Basyir, Kunawi, Muliono R., Slamet, Said, Imam Ghazali, Biyanto, Biyanto, Hamdi, Ahmad Zainul |
---|---|
Other Authors: | Muktafi, Muktafi |
Format: | Book PeerReviewed |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Daulat Press
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.uinsby.ac.id/19684/1/Wacana%20dan%20Praktik%20Pluralisme%20%20Keagamaan%20di%20Indonesia.pdf http://digilib.uinsby.ac.id/19684/ http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/19684 |
Daftar Isi:
- Hidup bersama dalam damai dan saling hormat barang kali saat ini telah menjadi barang yang sangat mewah. Di tengah kehidupan sosial keagamaan yang seringkali dibalut rasa curiga dan benci, pesan-pesan kemuliaan agama mungkin seperti lukisan indah yang hampir setiap orang memujanya namun menjadi robek-terkoyak karena setiap orang ingin memilikinya seorang diri. Tidak semua orang memiliki kesanggupan untuk berbagi dengan orang lain sekalipun mungkin mereka mendamba kehidupan sosial yang penuh kedamaian. Agama tidak melulu soal dimensi batin. Jika agama hanya tentang ketundukan batiniah kepada sang Khaliq, mungkin tidak ada kisah di mana manusia beragama terlibat dalam perselisihan antara satu dengan lainnya. Namun, agama juga memiliki dimensi lahir, baik dalam wujud simbolsimbol maupun persekutuan jamaah. Di titik inilah, agama masuk ke dalam kehidupan sosial sebagaimana manusia itu sendiri yang tidak hanya makhluk individual, tapi juga sosial. Dalam wilayah kehidupan sosial ini, komunitas satu agama berjumpa dengan komunitas agama lain. Layaknya dalam kehidupan sosial, kepentingan individu maupun kelompok agama tertentu seringkali menjadi dorongan yang lebih dominan daripada hasrat untuk membangun kebaikan bersama (common good/al-maslahah al-ammah).