Analisis tingkat self-efficacy dalam menyelesaikan masalah matematika siswa dibedakan dari gaya kognitif Reflektif dan Impulsif
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat self-efficacy dalam menyelesaikan masalah matematika siswa bergaya kognitif reflektif dan impulsif, serta untuk mendeskripsikan perbedaan tingkat self-efficacy dalam menyelesaikan masalah matematika siswa bergaya kognitif reflektif dan impulsif.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas IX-A SMP Islam Al-Amin Suko-Sukodono-Sidoarjo. Subjek pada penelitian ini berjumlah 4 siswa, masing-masing 2 siswa bergaya kognitif reflektif dan impulsif. Subjek-subjek ini dipilih berdasarkan tes MFFT (Matching Familiar Figure Test). Untuk memperoleh data penelitian, keempat subjek tersebut diberi tes pemecahan masalah. Kemudian subjek diwawancarai. Setelah itu, peneliti menguji kredibilitas dan kevalidan data menggunakan triangulasi sumber.Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat self-efficacy dalam menyelesaikan masalah matematika siswa bergaya kognitif reflektif tergolong tinggi, yaitu siswa yakin memahami permasalah, membutuhkan waktu yang lama, tidak mudah putus asa, strategis dan berhati-hati dalam menentukan cara yang tepat, yakin terhadap usaha kerasnya, menghasilkan penyelesaian yang benar, memberikan upaya yang tinggi untuk mengatasi kebingungan/kesulitan, tidak mengecek kembali hasil pekerjaan sebelum dikumpulkan, memberi kesimpulan yang benar dan sesuai dengan yang ditanyakan, dan dapat mengatasi stres dengan baik serta cenderung tenang saat menyelesaikan masalah. Sedangkan tingkat self-efficacy dalam menyelesaikan masalah matematika siswa bergaya kognitif impulsif sedang, yaitu siswa yakin dapat memahami permasalahan dan menyebutkan informasi penting namun kurang lengkap, menggunakan waktu yang relatif singkat, kurang strategis dalam menentukan cara yang tepat, berusaha memberi upaya yang tinggi untuk mengatasi mebingungan/kesulitan yang dialami, tidak mengecek kembali hasil pekerjaan sebelum dikumpulkan, memberi kesimpulan dengan benar namun kurang sesuai dengan yang ditanyakan, dan dapat mengatasi stres dengan baik namun cenderung bekerja secara tergesa-gesa dalam menyelesaikan permasalahan. Kemudian, perbedaan tingkat self-efficacy dalam menyelesaikan masalah matematika siswa bergaya kognitif reflektif dan impulsif terjadi pada tahap memahami masalah, menyusun rencana, melaksanakan rencana, dan melihat kembali.