Zuhud dalam Tafsir Ruh al Ma'ani karya al Alusi
Daftar Isi:
- Berangkat dari latar belakang masalah diantara sekian banyak orang masih kurang memahami arti dari zuhud. setiap harinya masih banyak orang-orang bukan tekun beribadah, tetapi sibuk dengan pekerjaannya tanpa mengenal waktu. Mereka hanya mengejar kemewahan dunia dan lupa dengan kehidupan akhirat, kemudian adanya perbedaan pendapat tentang zuhud diantara para ulama sufi yang menghasilkan dua pemikiran yang berbeda yaitu zuhud sebagai maqam dan zuhud sebagai moral (akhlak). Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah bagaiaman menejelaskan makna zuhud menurut Al-Alusi dan relevansinya pada zaman modern. Tujuan penelitian ini adalah untuk menegtahui makna zuhud menurut Al-Alusi dalam Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Zuhud bukan semata-mata tidak mau memiliki harta dan tidak suka mengenyam nikmat duniawi, seperti dalam surat al-hadid ayat 20 menurut al-Alusi bahwa dalam ayat ini menjelaskan dunia merupakan sarana membekali diri untuk menuju akhirat, dengan maksud beribadah untuk akhirat dan juga mampu mencari rizki di dunia karena Allah semata dengan kata lain keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat. Dan hasil penelitian ini memberikan penjelasan berupa relevansi zuhud di zaman modern yaitu Zuhud sebagai upaya pembentukan sikap terhadap dunia dimasa modern. Dalam kaitannya dengan problema masyarakat modern, maka secara praktis tasawuf mempunyai potensi besar karena mampu menawarkan pembebasan spiritual, ia mengajak manusia mengenal dirinya sendiri, dan akhirnya mengenal Tuhannya. Tasawuf dalam hal ini zuhud dapat memberi jawaban-jawaban terhadap kebutuhan spiritual mereka akibat pendewaan mereka terhadap selain Tuhan, seperti materi dan sebagainya.